anakbukitgantang says Posted: 14 Jun 2011 03:21 AM PDT Kaum Yahudi di belakang Dajjal Posted: 13 Jun 2011 08:19 PM PDT 11. GAMBARAN DAJJAL MENURUT AL-HADITS Segala macam keistimewaan yang kami lihat pada peradaban Barat sekarang ini, semuanya cocok dengan ciri-ciriDa j ja l yang dilihat oleh Nabi MuhammadSa lla llahu 'Alaihi wa Sallam dalam ru'yah. Memang benar bahwa bangsa-bangsa ini mempunyai sedikit perbedaan satu sama lain, tetapi ada satu hal yang semuanya sama. Dan ciri yang sama inilah yang digambarkan oleh Nabi MuhammadSallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam memberi gambaran tentangDa j ja l. Kami hanya akan mengutip Hadits-hadits yang menguraikan ciri-ciriDa jja l. Marilah kita mulai dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari : 1."Dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta Aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid - Dajjal" (Bukhari 77:68,92) 14 2. "Awas! dia pecak (buta sebelah)… dan diantara dua matanya, tertulis 'Kafir'…" (Bukhari 93:27). Dari gambaran tersebut dapatlah kami catat: 1. Bahwa mengenai bentuknya,Da j ja l digambarkan berbadan kekar. 2. Bahwa roman-mukanya putih dan mengkilat. 3. Bahwa rambut kepalanya pendek dan ikal. Tiga gambaran ini cocok sekali derigan bentuk orang-orang Eropa pada umumnya. Mereka itu pada umumnya berbadan kekar; bertubuh baik dan kuat; rambutnya pendek dan ikal, sampai-sampai wanitanya pun memotong pendek rambutnya; kulit mereka putih dan mengkilat. Jadi, gambaran tentang ciri-ciriDajjal tersebut, cocok sekali dengan perwujudan orang-orang Eropa. Adapun dua ciri lainnya, yakni, bahwa mata kanan Dajjal buta, dan pada dahinya tertulis kaf, fa' danra' ataukaflr, ini menggambarkan keadaan rohaniDajjal yang sebenarnya. Sebagaimana telah kami terangkan, Dajjal menggambarkan suatu bangsa. Sebagai bangsa, tak mungkin semuanya buta mata jasmaninya. Selain itu,Dajjal yang digambarkan buta mata kanannya, mata-kiriDajja l digambarkan bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Dengan perkataan lain, mata- kananDajjal digambarkan hilang cahayanya, tetapi mata-kirinya bersinar terang. Penjelasan yang diberikan oleh Imam Raghib tentang mataDa j ja l yang buta sebelah kanannya, sungguh ilmiyah sekali. Pada waktu menjelaskan arti kata al-Masih, beliau menerangkan bahwa katama sa ha berartimenghapus sesuatu, lalu beliau menambahkan keterangan sbb: "Diriwayatkan bahwa mata-kanan Dajjal hilang penglihatannya, sedangkan nabi 'Isa mata-kiri beliaulah yang hilang penglihatannya; dan ini berarti bahwa Dajjal tak mempuyai sifat-sifat akhlak tinggi, seperti misalnya kearifan, kebijaksanaan dan rendah hati; sedangkan nabi 'Isa tak mempunyai kejahilan, keserakahan, kerakusan dan sebagainya yang termasuk jenis akhlak yang rendah". Jadi, gambaranDa j ja l buta mata-kanannya janganlah ditafsirkan secara harfiyah, melainkan secara kalam ibarat, yakni harus diartikan bahwaDa jja l tak mempunyai akhlak yang baik. Bahwa dua mata manusia itu, yang satu digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kerohanian dan agama, dan yang satu lagi digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan. Oleh karena hal- hal yang berhubungan dengan agama dan kerohanian itu lebih tinggi kedudukannya daripada hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan, maka buta mata kananDa j ja l berarti bahwaDa jja l sedikit sekali perhatiannya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama atau kerohanian, dan ini cocok sekali dengan apa yang dialami oleh bangsa-bargsa Eropa sekarang ini. Seluruh parhatian mereka ditujukan kepada hal-hal yang berhubungan dangan kebendaan dan keduniaan dan kemajuan mereka dalam bidang ini tak ada bandingannya. Inilah yang dimaksud dengan apa yang diuraikan dalam Hadits, bahwa mata-kiriDa jja l bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Artinya, Daj jal mampu melihat segala macam barang-barang duniawi, yang bangsa-bangsa lain tak mempunyai pengertian tentang itu. Tetapi mata rohaniDajjal tak mempunyai penglihatan yang tajam, karena semua kekuatanDa jja l dihabiskan guna kepentingan urusan duniawi. SuksesDa jja l yang tak ada taranya dalam urusan duniawi mengakibatkan buta sebelah. Penjelasan ini sungguh mengagumkan dan cocok sekali dengan apa yang dikatakan oleh Al-Qur'an tentang bangsa-bangsa Kristen: "Orang-orang yang usahanya menderita rugi dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira bahwa mereka amat pandai dalam membuat barang-barang" (18:104) Hadits Nabi melukiskan hal ini dengan kalam ibarat, bahwa mata kiriD a jja l, yaitu, mata-duniawi bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Adapun keadaan rohani bangsa- bangsaDa j ja l Allah Azza wa Jalla berfirman sbb: "Mereka adalah orang-orang yang mengkafiri ayat Tuhan, dan (mengakhiri) perjumpaan dengan Dia" (18 : 105). Hadits Nabi menjelaskan hal ini dengan caranya sendiri, yaitu, bahwa mata-kanan Dajjal tak mempunyai kekuatan untuk melihat ayat Tuhan. TandaDa jja l yang lain, yakni tulisanka fa ra atauka fir pada dahinya ini berkenaan pula dengan keadaan rohaninya. Jika orang berkata, bahwa pada dahi seseorang terdapat tulisan anu, ini sama artinya dengan mengatakan, bahwa anu itu adalah fakta senyata-nyatanya bagi dia. Maka dari itu, uraian Hadits bahwa pada dahiDa jja l terdapat tulisan kafir, ini hanyalah berarti bahwa kekafiran itu merupakan kenyataan yang senyata-nyatanya bagi dia. Kata-kata Hadits itu sendiri sudah menerangkan; bahwa demikian itulah nyatanya. Pertama- tama, Hadits menerangkan bahwa tiap-tiap mukmin dapat membaca tulisan itu; jadi bukan tiap-tiap orang dapat membaca tulisan itu. Lalu ditambahkan kata penjelasan tentang orang mukmin itu, yakni, "baik ia buta huruf atau mengerti tulis menulis." Artinya, tiap-tiap orang mukmin dapat memahami tulisan itu, baik ia mengerti tulis-menulis atau tidak. Sudah terang, bahwa tulisan yang dapat dibaca oleh tiap-tiap orang mukmin, baik ia mengerti tulis-menulis atau buta huruf, tak mungkin berwujud kata-kata atau huruf. Jika tulisan itu berwujud kata-kata atau huruf, niscaya tak dipersoalkan lagi apakah pembacanya mukmin atau kafir, demikian pula tak perlu dinyatakan bahwa orang mukmin dapat membaca tulisan itu sekalipun ia buta-huruf. Kepandaian membaca tulisan, tak ada sangkut pautnya dengan urusan iman. Setiap orang yang tak buta huruf pasti dapat membaca tulisan, sedangkan orang buta huruf, sekalipun ia orang mukmin sejati, ia tetap tak dapat membaca tulisan. Oleh karena itu, tulisan yang dimaksud bukanlah tulisan biasa, melainkan menifestasinya perbuatan seseorang. Pernyataan bahwa tulisan itu hanya dapat dibaca oleh orang mukmin saja, ini berarti, bahwa orang kafir tak pernah sadar akan kekafirannya, sehingga membutuhkan mata orang mukmin untuk membaca buruknya kekafiran mereka. 12. TEMPAT TINGGAL DAJJAL PADA ZAMAN NABI 16 Sebuah Hadits menerangkan, bahwa pada suatu hari sehabis salat berjama'ah, Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam menahan para Sahabat dan berkata sbb : "Tamim Dari, seorang Kristen yang memeluk Islam, ia menceritakan kepadaku tentang Dajjal, yang cocok dengan apa yang pernah aku ceritakan kepada kamu". Lalu beliau menceritakan ceritera Tamim Dari sbb: "Pada suatu hari ia berlayar dengan beberapa orang dari kabilah Lakhm dan Judham. Setelah berlayar sebulan lamanya, mereka mendarat di sebuah pulau, dimana mereka berjumpa untuk pertama kali dengan seekor makhluk yang aneh, yang menamakan dirinyaJas sassh (makna aslinya mata-mata).Jassasah memberitahukan kepada mereka tentang seorang laki-laki yang tinggal dalam Gereja. Kemudian mereka mengunjungi orang itu dalam Gereja, yang nampak seperti raksasa, yang tangannya diikat pada lehernya, dan kakinya diikat dengan rantai, dari lutut hingga mata-kaki. Mereka bercakap-cakap dengan orang ini, yang tiba-tiba ia bertanya kepada mereka tentang NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam dan ia mengakhiri percakapannya dengan ucapan: 'Aku adalahMa si h id Da jja l, dan aku berharap semoga aku segera dibebaskan, lalu aku dapat menjelajahi seluruh dunia, kecuali Makkah dan Madinah". Satu hal yang sudah pasti ialah bahwa seluruh ceritera ini bukanlah kejadian biasa, melainkan sebuah visiun (ru'yah). Adapun bukti bahwa kejadian itu terjadi dalam ru'yah ialah adanya kenyataan bahwaDajjal bertanya kepada mereka sbb: "Ceriterakanlah kepadaku tentang Nabi bangsa Ummi (bangsa Arab), apakah yang ia kerjakan". Pertanyaan mereka dijawab sbb: "Beliau meninggalkan Makkah dan sampai di Madinah". Dalam Hadits lain, Dajjal diriwayatkan bertanya sbb: "Orang ini yang muncul di antara kamu, apakah yang ia kerjakan?" (Kanzul-Ummal jilid VII, hal 2024). Bagaimana mungkin Dajjal tahu bahwa Nabi bangsa Arab telah muncul? Apakah Dajjal telah menerima wahyu? Sudah barang tentu tidak. Dan pula tak mungkin bahwa ini adalah perkara terkaan. Kejadian-kejadian lain yang diceriterakan dalam Hadits ini, semuanya menguatkan pendapat bahwa ini terjadi dalam ru'yah. Misalnya, siapakah yang mengikat tangan Da jja l pada lehernya? Siapakah yang mengikat kakinya dengan rantai? Bolehkah kami mengira bahwaDa jja l dilahirkan dalam keadaan demikian? Mengapa jassasah tidak melepas rantai Dajjal? Segala persoalan yang rumit ini hanya dapat dipecahkan apabila kami menganggap ceritera ini berasal dari ru'yah Tamim Dari. Segala sesuatu yang diketahui oleh Nabi Suci yang berhubungan dengan masalah ini juga berlandaskan ru'yah. Allah Azza wa Jalla tak pernah membawa beliau ke sebuah pulau, dan menyuruh beliau melihatDa jja l dengan mata-kepala sendiri. Sebaliknya, hanya melalui ru'yah sajalah, beliau melihat sifat-sifatDa jja l. Beliau menyajikan ru'yah Tamim Dari ini, sekedar untuk memperkuat apa yang diketahui oleh beliau dalam ru'yah sebagaimana beliau menceriterakan juga impian para Sahabat lainnya. Hadits ini memberi petunjuk kepada kita, di mana tempat-tinggalDa jja l: 1. Ia bertinggal di sebuah pulau. 2. Letak pulau ini sejauh satu bulan pelayaran dari Syria. 17 Masih ada satu lagi yang orang dapat ketahui dari Hadits ini, yakni, bahwa pada zaman Nabi,Da j ja l sudah ada, tetapi ia belum diizinkan keluar. Hal ini akan kami uraikan nanti dengan panjang-lebar. Dua catatan tersebut di atas memberi petunjuk seterang-terangnya akan tempat-tinggalDa j ja l. Sudah terang bahwa Eropa didiami pula oleh bangsa-bangsa lain, tetapi bangsa Inggris mempunyai kekuasaan dan kebesaran yang tak pernah jatuh di tangan bangsa lain di benua itu. Itulah sebabnya mengapa benua Barat disebutkan secara khusus sebagai tempat-tinggal Da jja l. | Tempat tinggal Dajjal yang terakhir sebelum menzahirkan dirinya ialah di Laut Galilie, Israel |
13. AGAMA DAJJAL Ada sebuah Hadits yang menerangkan bahwa kaum Yahudi akan menyertai Dajjal. Dari Hadits ini orang menyangka bahwa Dajjal akan memeluk agama Yahudi. Akan tetapi Al-Qur'an menerangkan seterang-terangnya bahwa bangsa Dajjal mengakukan Allah mempunyai anak laki-laki. Oleh sebab itu tak ragu-ragu lagi bahwa bangsa Da j ja l adalah bangsa Nasrani. Kelak akan kami terangkan apakah yang dimaksud kaum Yahudi menyertai Dajjal. Bahkan kaum Yahudi akan menyertai Dajjal tidaklah berarti bahwa Dajjal adalah kaum Yahudi. Karena jika berarti demikian, bagaimanakah arti Hadits lain yang menerangkan bahwa sebagian ummat Nabi MuhammadSallallahu 'Alaihi wa Sallam akan mengikuti Da j ja l dan menjadi korban tipu-muslihatnya. Adapun Hadits itu berbunyi sbb : "Tujuh puluh ribu ummatku akan mengikuti Dajjal" (Misykat, ha1.477) Sebagaimana telah kami terangkan, julukanMa sihid-Da jja l itu menunjukkan, bahwa bangsaDa j ja l akan mengaku sebagai pengikut Masih-'Isa. Hal ini diterangkan sejelas-jelasnya dalam Hadits Tamim Dari tersebut di atas. Isyarat supaya mengunjungi orang yang berada di dalam Gereja itu seperti yang diterangkan dalam Hadits Tamim Dari, adalah penting sekali artinya. | Kenapa gereja dibangunkan di perkampungan Melayu-ada Hidden Agenda? |
Sudah terang bahwa Gereja adalah simbul agama Nasrani, dan raksasa yang menyimbulkan ummat yang terdapat dalam Gereja itu tiada lain ialah ummat Nasrani. AdapunJa ssa sa h (mata-mata Dajjal) hanya mempunyai satu tugas, yaitu, menganjurkan supaya orang-orang pergi ke Gereja, artinya, supaya menjadi orang Kristen. Berikut ini adalah ucapanJassasah yang sebenarnya: "Gereja yang kamu lihat itu, masuklah ke dalam". 14. TEMPAT MUNCULNYA DAJJAL. Agaknya menarik perhatian sekali bahwa menurut Hadits Tamim Dari,Da jja l bertinggal di sebuah pulau yang letaknya di sebelah Barat Syria, sedang tempat munculnya dikatakan oleh Hadits lain, berada di Timur. Lengkapnya, Hadits ini berburiyi sbb: "Tidak! Ia (Dajjal) akan muncul disebelah Timur; tidak, ia akan muncul di sebelah Timur; tidak, ia akan muncul di sabelah Timur" (Kanzul-'Ummal jilid VII, halaman 2988). 18 Sebelum kami menerangkan perinciannya, marilah kita tinjau lebih dahulu lain- lain Hadits yang sama artinya, yakni bahwaDa jj a l akan muncul di Timur. Salah satu Hadits berbunyi sbb : "Nabi Muhammad SAW menunjuk hampir duapuluh kali ke arah Timur" (Kanzul-'Ummal, jilid VIl, halaman 2991 ). Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengatakan: "Tidak ! Ia akan muncul di Timur" diikuti dengan kalimat: "Beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Timur". Jadi jika di suatu Hadits dikatakan bahwa tempat tinggalDa jja l ialah sebuah pulau di Barat, tetapi di lain Hadits diterangkan bahwa tempad munculnya Dajjal, atau lebih tepat lagi, tempat munculnya fitnah Dajjal ialah di Timur. Ini menunjukkan bahwa merajalelanyaDa jja l akan membahayakan bangsa-- bangsa di Timur. Adapun kenyataan yang tak dapat dibantah lagi, bahwa fitnahnya Dajjal tak akan menimpa bangsanya sendiri, bahkan mereka akan memperoleh keuntungan dari hasil perampokan di Timur. Jadi yang dimaksud munculnyaDa jja l di Timur ialah merajalelanya fitnahDajjal di negara-negara Timur dengan jalan memperbudak penduduknya, baik jasmani maupun rohani, lahiriyah maupun batiniyah. Menurut apa yang diterangkan dalam Hadits, terang sekali bahwa pada zaman Nabi,Da jja l itu sudah ada, akan tetapi pada waktu itu tangan dan kakinya dirantai. Inilah gambaran yang sebenarnya bagi bangsa-bangsa Eropa pada waktu itu. Mereka mengurung diri dalam tanah air mereka sendiri, lalu pada suatu ketika, mereka mengalir ke seluruh dunia untuk menaklukkan dan menjajah negara-negara lain, sehingga mereka benar-benar menguasai, atau setidak-tidaknya memaksakan pengaruhnya terhadap negara-negara itu, sehingga gerak-gerik negara-negara itu dipimpin dan diawasi oleh bangsa-bangsa Eropa. Itulah sebabnya mengapa di dalam Hadits diterangkan bahwa Da jja l mengaku Tuhan, karena segala sesuatu di dunia dikerjakan menurut perintahDa j ja l, seakan-akan dialah yang menguasai dan menentukan nasib bangsa-bangsa lain. Inilah apa pula yang dimaksud oleh Hadits lain yang menerangkan bahwaDa jja l ialah yang menentukan hidup-matinya orang-orang. Dengan perkataan lain,Dajjal akan meninggikan dan merendahkan derajat bangsa-bangsa lain menurut apa yang dianggap sesuai dengan tujuannya. 15. FITNAH YANG PALING BESAR Dalam Sahih Muslim ada sebuah Hadits yang berbunyi sbb: "Sejak terciptanya manusia hingga datangnya Hari Kiamat, tak ada fitnah lebih besar daripada fitnahnya Dajjal" (Misykat, hal. 472). Kata-kata seperti itu, terdapat pula dalam kitab Hadits yang lain. Misalnya, dalam sebuah Hadits, NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam diriwayatkan bersabda sbb : "Wahai manusia ! Semenjak Allah menciptakan bani Adam, tak ada fitnah dimuka bumi yang lebih besar dari pada fitnahnyaDa j ja l" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2028). 19 Hadits-hadits tersebut membuktikan bahwa fitnahnya Da j ja l itu tiada lain ialah merejalelanya Imperialis Eropa sekarang ini dan menangnya agama Nasrani. Kenyataan menunjukkan bahwa sejarah ummat manusia tak dapat mempertunjukkan fitnah lain yang besarnya seperti itu. Memang dalam sejarah pernah terjadi suatu bangsa menundukkan bangsa lain dan menguasai aspek kehidupan mereka, tetapi contoh tentang penjajahan yang menyeluruh seperti yang kita saksikan sekarang ini berupa merajalelanya imperialis dan kebudayaan Eropa di seluruh dunia, belum pernah terjadi. Daratan dan lautan semuanya dikuasai oleh imperialis Eropa.
Demikian pula kita tak dapat menemukan persamaannya tentang cara-cara kaum imperialis Barat memperbudak bangsa-bangsa lain di dunia. Yang lebih istimewa lagi ialah bahwa mereka memiliki segala macam senjata yang dengan senjata itu, orang- orang dapat tersesat dari jalan benar dan jalan kesucian. Di sebelah sini, mereka mnyesatkan orang-orang melalui sistem pendidikan, dan di sebelah sana, mereka mencapai tujuan mereka melalui penyiaran agama; kadang-kadang untuk mencapai tujuan mereka, mereka melumpuhkan jiwa manusia dengan memberikan kepada mereka kemewahan dan kesenangan jasmani; dan kadang-kadang diberikan kepada mereka hiburan-hiburan yang dapat melupakan rohani mereka sama sekali. Sering pula ilmu pengetahuan mereka digunakan untuk menghancurkan rohani ummat manusia. Pendek kata, di seluruh sejarah manusia, fitnahnyaDa jja l tak ada taranya, dan sabda NabiSa lla lla h u 'Ala ih i wa Sa lla m bahwa tak ada fitnah yang lebih besar daripada fitnahnyaDa j ja l, ini terpenuhi berupa merajalelanya kaum imperialis Eropa, yang bukan saja membahayakan aspek kehidupan jasmani, melainkan pula membahayakan aspek kehidupan moral dan rohani. 16. TANDA-TANDA DAJJAL. Berikut ini kami kutipkan beberapa Hadits yang menerangkan tanda-tanda yang mengiringi munculnyaD a jja l. Adapun arti tanda-tanda itu akan kami terangkan kelak. I. Sorga dan Neraka Dajjal "Ia (Dajjal) akan datang dengan membawa semacam sorga dan neraka; dan apa yang ia katakan sorga itu sebenarnya, neraka" (Misykat, halaman 473). "Dan ia akan membawa air dan api. Dan apa yang orang-orang melihatnya air, itu sebenarnya api yang menghanguskan; dan apa yang orang-orang melihatnya api, itu sebenarnya air tawar yang sejuk" (Misykat, halaman 473) "Ia akan membawa api dan sungai dan barang siapa jatuh dalam apinya, ia akan memperoleh ganjaran dan disingkirkan bebannya." (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2975) "la akan membawa gunung roti dan sungai penuh air "(Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2985). "Ia membawa dua sungai, yang satu penuh air, dan satu lagi penuh api" (idem, halaman 2985) 20 "Dajjal akan muncul dengan membawa sungai dan api; barang siapa masuk dalam sungainya; ia akan memikul beban dan dilenyapkan ganjarannya; dan barangsiapa masuk dalam apinya, akan memperoleh ganjaran dan dihilangkan bebannya" (idem, halaman 2029). Di antara fitnah Dajjal ialah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka; adapun nerakaDa jja l ialah sorga, dan sorgaDa jja l ialah Neraka. Maka barangsiapa diuji dengan nerakaDa jja l, hendaklah ia mohon pertolongan Allah sambil membaca permulaan surat al-Kahfi, maka neraka akan menjadi dingin dan damai" (idem, halaman 2028). "Dan ia akan membawa semacam sorga dan neraka. Dan sorgaDa j ja l penuh dengan asap, sedangkan nerakaDa jja l adalah kebun yang menghijau" (idem, halaman 2074). Hadits yang lain berbunyi: "Sungguh ia akan membawa sorga dan neraka. Adapun neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga Dajjal ialah Neraka. Maka barang siapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia menutup matanya dan mohon pertolongan Allah, dan neraka itu akan dingin dan damai" (idem, halaman 2079). "Bagaimana perasaan kamu jika kamu diuji oleh seseorang yang sungai-sungai dan buah- buahan di bumi akan dibikin tunduk kepadanya" (idem, halaman 2090). "Ia akan menjelajah dengan membawa dua gunung. Yang satu, penuh dengan pohon, buah- buahan dan air, dan yang lain, penuh dengan api dan asap. Ia berkata: Ini adalah sorga, dan ini adalah neraka" (idem, halaman 2110). II. Kecepatan dan kendaraan Dajjal "Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimanakah cepatnya perjalanan Dajjal di muka bumi? Beliau menjawab: seperti cepatnya awan ditiup angin" (Misykat bab Dajjal). "Bumi akan digulung untuknya; ia menggenggam awan di tangan kanannya, dan mendahului matahari di tempat terbenamnya; lautan hanya sedalam mata-kakinya; di depannya adalah gunung yang penuh asap" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2998). "Ia akan meloncat-loncat di antara langit dan bumi" (Abu Dawud). . "Dajjal akan muncul dengan naik keledai putih; yang jarak antara dua telinganya adalah tujuh puluh yard" (Misykat, halaman 477) "Ia mempunyai seekor keledai yang ia naiki, yang jarak antara dua telinganya adalah empat puluh yard" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2104). "Ia menaiki seekor keledai putih, yang masing-masing telinganya tiga puluh yard panjangnya, dan jarak antara kaki yang satu dengan kaki yang lain adalah perjalanan sehari semalam" (idem, halaman 2998). 21 III. Harta kekayaan Dajjal "Dan ia melalui hutan rimba, dan ia berkata kepadanya: Keluarkanlah kekayaanmu, maka kekayaaan rimba itu mengikuti dia, bagaikan lebah mengikuti ratunya" (Misykat, halaman 473). IV. Kawan-kawan Dajjal hidup senang, dan musuh-musuh Dajjal hidup sengsara "Ia datang pada suatu kaum dan mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu beriman kepadanya, ia memberi perintah kepada langit, maka turunlah hujan, lalu ia memberi perintah kepada bumi, maka keluarlah tumbuh-tumbuhan. Lalu ia datang kepada kaum yang lain, dan mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu menolak ajakannya, maka berpalinglah ia dari mereka, lalu kaum itu tertimpa kelaparan, dan tak ada sedikit kekayaan pun yang mereka kuasai" (Misykat, halaman 473). "Dan di antara fitnah Dajjal ialah, apabila ia datang pada suatu kaum yang tak mau "beriman" kepadanya, maka tiada lagi ternak mereka yang tertinggal, melainkan binasalah semuanya; dan apabila ia datang pada kaum lain yang beriman kepadanya, maka ia memberi perintah kepada langit, lalu turunlah hujan, dan ia memberi perintah kepada bumi, lalu keluarlah tumbuh-tumbuhan" (Kanzul- 'Ummal, jilid VII. halaman 2028). "Sungai-sungai dunia dan buah-buahan akan tunduk kepada Dajjal; maka barangsiapa mau mengikuti dia, ia akan memberi makan kepadanya dan menjadikan dia seorang kafir dan barang siapa menentang dia, maka persediaan makanannya akan dirampas dan dihentikan mata-pencahariannya" (Kanzul-'Ummal; jilid VII halarnan 2090). "Ada beberapa kaum yang bersahabat dengan Dajjal akan berkata: "Sesungguhnya kami tahu bahwa Dajjal adalah kafir, tetapi kami bersahabat dengan Dajjal, agar kami dapat makan dari makanannya, dan agar kami dapat memberi makan ternak kami dari pohon-pohonnya" (idem, halaman 2092). "Dan ia (Dajjal) akan membawa gunung roti, dan sekalian manusia akan mengalami kesukaran, terkecuali orang yang mengikuti dia" (idem, halaman 2104). V. Partemuan Dajjal dangan roh "bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang rupanya mirip dengan orang-orang yang telah meninggal, apakah itu ayah ataukah saudara" (idem, halaman 2065). "Setan-setan yang rupanya mirip dengan orang yarg telah meninggal akan menyertai Dajjal, dan mereka akan berkata kepada orang yang masih hidup: Kenalkah engkau padaku? Aku adalah saudaramu; aku adalah ayahmu; atau aku adalah salah seorang kerabatmu" (idem, hal. 2078). "Bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang akan bercakap-cakap dengan manusia" ( idem, halaman 2104).(Medit a si ka li ?) VI. Kaum Yahudi di belakang Dajjal "Dan di belakangnya ialah Dajjal yang bersama-sama dia adalah tujuh puluh ribu orang Yahudi" (idem, halaman 2028) 22 "Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi, para wanita, dan rakyat jelata" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, hal. 2065). "Kebanyakan orang yang menyertai Dajjal ialah kaum Yahudi, dan para wanita" (idem, halaman 2214). "Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum Yahudi dan segala macam bangsa"(idem, h a la ma n 29 74). VII. Pengaruh Dajjal Terhadap Wanita "Dan orang yang paling akhir yang mendatangi Dajjal ialah kaum wanita, sampai-sampai seorang pria mendatangi ibunya, anaknya perempuan, saudaranya perempuan dan bibinya, lalu mengikat mereka, agar mereka tak datang kepada Dajja!" (idem, hal. 2116). | Idola mereka ialah Lady Gaga- siapakah dibelakang Lady Gaga? | VIII. Dajjal dan anak-anak yang tidak sah "Awas! Kebanyakan kawan dan pengikut Dajjal ialah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak sah" (idem, halaman 2998) IX. Laki-laki sperti wanita, dan wanita seperti laki-laki "Dan para wanita akan tampak seperti laki-laki dan laki-laki akan nampak seperti wanita" (idem, halaman 2998) X. Penyembuhan Ajaib "Dan Dajjal akan menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan akan menghidupkan orang mati" (idem; halaman 2080) XI. Bisikan Jahat Dajjal "Barangsiapa mendengar perihal Dajjal, hendaklah menyingkir daripadanya. Demi Allah! Orang akan mendatangi Dajjal, dan ia menyangka bahwa dia adalah orang mukmin, dan ia akan mengikuti dia (Dajjal) karena sak wasangka yang ditimbulkan dalam batinnya" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2057) XII. Munculnya Dajjal "Ia (Dajjal) akan berkata: Apabila rantai yang mengikat aku ini lepas, aku tak akan membiarkan sejengkal tanah pun yang tak diinjak oleh kakiku, terkecuali kota suci Madinah" (idem, halaman 2991 ) "Dan tak sejengkal tanah pun di muka bumi ini yang tak dikuasai oleh Dajjal, terkecuali kota Makkah dan Madinah" (idem, hal. 2028). "Dan tak lama lagi, aku (Dajjal) akan diizinkan keluar, maka aku akan keluar dan mengadakan perjalanan di muka bumi, dan tak satu tempat-tinggal pun yang tak kusinggahi selama empat puluh malam, terkecuali Makkah dan Madinah" (idem, halaman 2988). 17. SORGA DAN NERAKA DAJJAL Menurut Hadits, tandaDa jja l yang paling besar adalah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka. Apa yang pertama kali harus diingat sehubungan dengan ini ialah, apabila dalam suatu Hadits, kata-kata jannah dan nar dipakai untuk menunjukkan sorga dan nerakaDa jja l, maka di lain Hadits, sorga dan nerakaDa j ja l itu dinyatakan dengan kata-kata lain. Misalnya, sebagai pengganti kata-kata sorga dan nerakaDa jja l , digunakanlah kata-kata ma' (air) dan nar (api); dan di lain Hadits digunakan kata-kata nahar (sungai) dan nar (api). Lalu di lain Hadits digunakan kata-kata dua sungai, sungai air dan sungai api. Kemudian ada Hadits lagi yang menerangkan, bahwa Dajjal akan membawa "Gunung roti dan sungai air". Bahkan ada Hadits lagi yang sebagai pengganti kata-kata sorga dan neraka Dajjal, digunakan kata-kata "dua gunung; yang satu penuh dengan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan dan air, sedang yang lain, penuh dengan api dan asap. Dari uraian tersebut, terang sekali bahwa kataj a nna h dannar tidaklah berarti Sorga dan Neraka yang sesungguhnya; demikian pula kata-kata sungai, api , asap, gunung roti, dll, janganlah diartikan secara harfiyah. Semuanya itu adalah kata ibarat; misalnya katajannah, ini mengibaratkan melimpahnya persediaan bahan-makanan, kesenangan dan kemewahan, sedang katanar mengibaratkan kurangnya bahan - makanan dan kesenangan hidup. Adapun maksud sebenarnya ialah, barangsiapa mengikutiDa jja l, ia akan hidup mewah, dan barang siapa menentangnya, ia tak akan mempunyai persediaan bahan-makanan. Bandingkanlah keadaan kehidupan dua bangsa, yaitu bangsa-bangsa Islam yang hidup serba kekurangan, dan bangsa-bangsa Nasrani yang hidup serba mewah; dan inilah yang dimaksud dengan sorga dan neraka Dajjal. Kata-kata sorga dan neraka tidaklah berarti bahwaDa jja l benar-benar membawa sorga dan neraka seperti pedagang membawa barang dagangannya. Namun yang sebenarnya dimaksud ialah bahwa Dajjal akan menguasai sorga dan neraka sebagaimana diterangkan dalam Hadits berikut ini: "Sungai dan buah-buahan dunia akan tunduk kepadanya". Inilah arti yang sebenarnya dari kata-kata itu, yakni bahwa segala macam persediaan yang mendatangkan kesenangan, kemewahan dan kenikmatan hidup di dunia, semuanya dikuasai olehDa jja l. Dan inilah yang disebut sorga Da jj a l bagi orang yang picik pandangannya; akan tetapi sebenarnya, ini semua disebut neraka, karena siapa saja yang tenggelam dalam kesenangan hidup seperti berdansa, bersenang-senang, bersukaria, melihat theater, bioskop, pergaulan bebas antara pria dan wanita, minum, berjudi, melacur, pasti tidak ingat kepada AllahA zza Wa Ja lla . Akibatnya jiwanya menjadi rusak; dan inilah neraka yang sebenarnya; dan sekalipun tidak terlihat oleh mata jasmani, tetapi di Akhirat akan nampak dengan terang. Sebaliknya apa yang disebut nerakaDa jj a l yang berupa kehidupan yang tidak diliputi oleh kesenangan duniawi, adalah Sorga yang sebenarnya, karena semakin orang tidak tenggelam dalam kesenangan duniawi, semakin besar pulalah keuntungan rohaninya, sehingga ia dapat terus meningkat sampai mencapai hubungan dengan Allah Azza Wa Jalla. Jadi sorga Dajjal itu terdiri dari kesenangan jasmani, yang diperoleh dengan mengorbankan kehidupan rohani. Barang siapa tenggelam dalam hidup senang, ia akan kehilangan kesenangan di zaman yang akan datang. 18. KECEPATAN DAJJAL, KENDARAAN DAJJAL DI DARAT, DI LAUT DAN DI UDARA. Tatkala NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam ditanya, bagaimanakah kecepatan perjalanan Dajjal, Beliau menjawab sbb: "Kecepatan Dajjal adalah seperti awan yang ditiup angin". Pada waktu Nabi SAW mengucapkan kata-kata ini, tampaknya seperti dongeng saja, atau ucapan yang berlebih-lebihan. Akan tetapi pada dewasa ini kapal- udara terbang melebihi kecepatan angin. Selanjutnya NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda sbb: "Bumi akan digulung untuknya". Ini berartiD a jja l akan bergerak begitu cepat seolah-olah bumi yang luas ini kelihatan ciut. GerakanDa jja l melalui udara dikatakan sebagai berikut: "la akan menggenggam awan di tangan kanannya". Artinya ia akan terbang menembus dan di atas awan. Selanjutnya Nabi Suci menerangkan bahwa "Dajjal akan meloncat-loncat di antara bumi dan langit". Semua ini mengisyaratkan perjalananDa jja l melalui udara. Lebih lanjut diterangkan bahwaDa jja l akan bergerak begitu cepat hingga ia: "Mendahului matahari di tempat terbenamnya" Pada dewasa ini kapal-udara terbang lebih cepat dari jalannya matahari; orang yang berangkat dari Timur pada pagi hari, akan sampai di Barat sebelum matahari terbenam. Penerbangan dari Calcuta ke Bombay atau dari Lahore ke Karachi, hanya memakan waktu beberapa jam saja. Siapa tahu orang akan terbang lebih cepat lagi daripada keadaan sekarang. Selanjutnya diterangkan bahwa "lautan hanya sedalam mata-kakiDajjal" Hal ini terjadi sungguh-sungguh dengan gerakan kapal selam di bawah permukaan laut. KendaraanDa j ja l disebut keledai, karena keledai digunakan untuk mengangkut orang dari sini ke sana, dan pula digunakan untuk mengangkut muatan bagi manusia. Akan tetapi keledaiD ajjal bukanlah keledai sungguh-sungguh, karena keledai ini digambarkan mempunyai telinga yang jaraknya tujuh puluh yard dan warnanya putih mengkilat. Gambaran ini sebenarnya untuk melukiskan kereta-api. | Satellite boleh bergerak dalam kelajuan yang cepat mengelilingi dan mengintip pergerakan manusia di bumi seperti yang dilakukan semasa perang Iraq |
Adapun Hadits yang menerangkan satu langkahDa jja l akan mencapai jarak perjalanan sehari semalam, ini berarti bahwa jarak yang ditempuh sehari semalam, itu hanyalah satu langkah saja bagiDa jja l. Hendaklah diingat bahwa gambaran tentang kemampuanDa jja l menundukkan alam tidaklah sekali-kali dimaksud untuk mengutuk perbuatanDa j ja l, tetapi untuk menunjukkan bahwaDa jja l mempunyai anggapan sebagai orang yang paling kuasa, dan lupa akan kedudukannya sebagai hamba Allah yang hina. Jadi yang dikutuk ialah pengakuanDa jja l bahwa ia mempunyai kekuasaan Ketuhanan. 19. DAJJAL MENGELUARKAN KEKAYAAN BUMI 25 Dalam Hadits diterangkan bahwa kekayaan bumi akan mengikutiDa jj a l. Ini mengisyaratkan penemuan orang-orang Eropa akan kekayaan bumi yang terpendam. Dimana ada kekayaan bumi yang terpendam, baik yang berupa mas, perak, besi, batubara, minyak dan bahan-bahan mineral, pasti diketemukan oleh orang-orang Eropa. Semua kekayaan itu, baik di Barat maupun di Timur, diusahakan oleh orang- orang Eropa. Setelah dikeluarkan dari perut bumi, bahan-bahan itu dibuat barang-- barang yang oleh bangsa Eropa digunakan untuk menjajah bangsa lain di dunia. Selain itu mereka mengusahakan daerah padang pasir yang tandus dijadikan daerah yang subur dengan memberinya saluran air. Singkatnya, semua kekayaan bumi baik yang berupa mineral maupun hasil tanaman, dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa. Semua kekayaan mengikutiDa jja l, dan keuntungan bangsa-bangsa Eropa semakin bertambah, sedangkan bangsa-bangsa lain di dunia hanya dijadikan buruh mereka untuk menghasilkan bahan-bahan mentah guna kepentingan industri mereka. Sejumlah besar mas dan kekayaan dunia baik di India, di Afrika dan negara- negara Timur, semuanya dikuras habis untuk ditumpuk di Eropa dan Amerika. Alangkah hebatnya ru'yah Nabi Sallallahu 'Alaihi wa Sallam empatbelas abad yang lampau tentang keadaan yang kita alami sekarang ini. Alangkah baiknya jika ru'yah itu diberitahukan kepada orang-orang yang disesatkan oleh kekayaan, kemewahan dan kekuasaan bangsa-bangsa Eropa, hingga bertekuk lutut di hadapan mereka. Hendaklah mereka suka merenungkan ketajaman penglihatan rohani NabiSa lla lla h u 'Ala ih i wa Sa lla m yang beberapa ratus tahun sebelumnya, dapat melihat gambaran dunia sekarang ini dengan segala perinciannya sehingga beliau mampu memberi gambaran yang jelas kepada bangsa Arab ketika itu. 20. KAWAN-KAWAN DAJJAL HIDUP SENANG, DAN MUSUH MUSUH DAJJAL HIDUP SENGSARA. Sudah terang bahwa memeluk agamaDa jja l adalah cara yang sebaik-baiknya untuk menghormati dan bersahabat denganDajjal. Hadits yang menerangkan bahwa pengikut-pengikutDa j ja l akan senang hidupnya, ini berlaku pula bagi orang-orang yang bersumpah setia kepadanya. Ambillah misalnya keadaan di lndia. Orang-orang yang sebelum masuk Kristen termasuk golongan rakyat yang hidup sengsara, kini mereka menjadi orang-orang kaya dan berkedudukan tinggi. Rujuk golongan kaya dan berpengaruh di dunia di List_of_Bilderberg_participants
| Kenapa pemimpin politik pembangkang yang berugama Islam tunduk dan mengikuti upacara ugama lain yang jelas kufur? Apakah mereka tunduk kepada syurga duniawi? |
Kekayaan yang diambil dari segala penjuru dunia dan ditumpuk di Eropa dan Amerika; jika ini akan diambil sedikit untuk negara-negara lain di dunia; maka pertama- tama, bagian itu dibagikan kepada negara-negara Timur yang menganut agamaDa jja l dengan memberikan kepada mereka gaji-gaji yang memuaskan. Alangkah benarnya gambaran Hadits tentang hal ini: "Ia (Dajjal) akan membawa gunung-roti, semua orang menderita kesukaran, kecuali orang- orang yang mengikutinya". Sungguh benar bahwa jaminan yang terbaik bagi keamanan ekonomi sekarang ini ialah memeluk agama Kristen. Orang-orang yang tak mau mengambil jalan ini dan tak mau hidup rukun dengan mereka, pasti akan mengalami kehidupan yang sukar dan sengsara. Alangkah benarnya gambaran yang diberikan oleh NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Barang siapa mengikuti Dajjal, ia akan diberi makan, akan tetapi ia dijadikan kafir" (Kanzul- 'Ummal, jilid VII, halaman 2104). Lepas dari orang-orang yang sepenuhnya menganut agamaDa j ja l, ada pula orang yang bermain-mata dan mengambil muka denganDa jja l, hanya karena mengejar uang semata-mata. Inilah golongan manusia yang dituju oleh Hadits berikut ini : "Kami bersahabat dengan Dajjal, sekalipun kami tahu bahwa ia kafir. Kami bersahabat dengan Dajjal agar kami dapat makan dari Persediaannya." Inilah hamba-hamba perut yang menari-nari menurut iramaDajjal. mereka mengerjakan hal-hal yang bertentangan dengan agama, bangsa dan negara, hanya karena sesuap nasi. TujuanDa jja l memberi makan orang-orang ini ialah agar mereka menjadi orang yang tak beragama, sekalipunDa jja l tak berhasil memasukkan mereka dalam agamanya; setidak-tidaknyaDa jja l berhasil membikin mereka acuh-tak acuh terhadap agama mereka sendiri. Jika tidak demikian, apakah tujuan missi Kristen dan sekolah- sekolah dan perguruan tinggi? Sebenarnya sistem pendidikan yang diberikan kepada anak-anak kita, itu hanya bertujuan untuk memisahkan mereka dari agama dan Allah Azza wa Jalla. Dan apakah yang dijadikan daya-penarik pendidikan ini? Tiada lain hanyalah diberinya mereka hak untuk mendapatkan pekerjaan, jadi kembali lagi kepada persoalan perut dan roti. | Mubaligh Kristian Jayakumar dan MP sedang sibuk mendakwah dalam masjid serta di jemput dengan bangganya oleh penyokong PAS atas dasar setiakawan dalam Pakatan Rakyat- soalnaya siapa dibelakang gerakan DAP yang menghantar mubaligh cum MP ke dalam masjid? | PERTEMUAN DAJJAL DENGAN ARWAH ORANG-ORANG YANG SUDAH MENINGGAL DAN PERCAKAPAN DAJJAL DENGAN MEREKA WalaupunDajjal amat sibuk dalam urusan duniawi, namunDajjal tak mengabaikan bisikan kodrat yang membisikkan kehidupan di luar dunia. Maka dari itu Dajjal memperlihatkan perhatiannya di lapangan ini, yang lazim disebut "Spritisme". Di lapangan iniDa jja l mengaku mempunyai ilmu bagaimana caranya agar orang dapat berhubungan dengan arwah orang-orang yang sudah mati, dan bagaimana bercakap- cakap dengan mereka. Hadits berikut ini menerangkan tentang perbuatan yang luar biasa ini: "Bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang rupanya mirip dengan orang- orang yang telah meninggal, apakah itu ayah ataukah saudara mereka". Hadits lain lagi: "Setan-setan akan bercakap-cakap dengan manusia". Selain setan-setan itu mirip rupanya dengan orang-orang yang sudah meninggal, mereka dapat pula bercakap-cakap dengan manusia. Apa yang dilukiskan oleh Nabi Sallallahu 'Alaihi wa Sallam ini yang dapat disebut gerakan "spiritisme" sungguh-sungguh membuktikan hebatnya ramalan beliau. 27 Orang yang berkecimpung dalam gerakan ini tahu benar bagaimana mengatur ruangan yang khusus dipersiapkan untuk ini, dan bagaimana mengatur penerangan lampu yang digunakan khusus untuk ini. Kemudian bagaimana caranya melaksanakan apa yang disebut medium yang dapat mewujudkan bayangan arwah orang-orang yang sudah meninggal, yang bercakap-cakap dengan manusia; mereka kelihatan sebentar, lalu menghilang lagi. Dan orang-orang yang menghadiri pertemuan ini kadang-kadang mengalami perubahan pikiran, seperti halnya orang-orang India yang diubah pikirannya sehingga mereka melihat perwujudan arwah, yang asalnya hanya dari angan-angan mereka sendiri. Apakah "Spiritisme" itu mengandung kebenaran atau tidak adalah soal lain. Adapun yang kami persoalkan ialah bahwa NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam telah memberi gambaran yang benar tentang ilmu sihir (magi) yang dilakukan olehDa jja l, yang diramalkan oleh beliau dengan kata-kata yang terang, lima belas abad yang lampau. 22. KEKUATAN YAHUDI DI BELAKANG DAJJAL. Ramalan NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam tentangDa jja l adalah bukti yang mengagumkan tentang hebatnya ru'yah beliau mengenai peristiwa yang akan terjadi di kemudian hari. Dalam Hadits diterangkan bahwa beliau menunjuk Gereja sebagai tempatDa jja l, dan Al-Qur'an juga memberi petunjuk tentang identitasDa jja l dengan kata-kata sbb. "Dan agar ia memberi peringatan kepada orang-orang yang berkata bahwa Allah mempunyai Putera." (18:4). Adapun kebencian orang-orang Yahudi terhadap Nabi Isa, Al-Qur'an menguraikan begitu jelas, hingga Al-Qur'an menyebut-nyebut surat tulisan kaum Yahudi yang menodai kesucian Siti Maryam, Ibu Nabi Isa. Qur'an berfirman sbb: "Dan ucapan mereka terhadap Maryam adalah fitnah yang besar" (4: 156). Sikap permusuhan kaum Yahudi terhadap Nabi Isa adalah yang paling besar yang pernah dilancarkan oleh suatu bangsa terhadap seseorang. Sifat permusuhan yang abadi ini diuraikan dalam Al-Qur'an sbb: "Kami bangkitkan sikap permusuhan di antara mereka sampai Hari Kiyamat" (5:14). Kaum Yahudi mengalami bermacam-macam penindasan, baik di zaman Nabi Suci maupun sebelum beliau, dan penindasan ini berlangsung terus sampai lama sesudah beliau. Bahkan dapat dikata sampai munculDajjal, kaum Yahudi tetap mengalami penindasan oleh kaum Nasrani. Namun demikian Nabi Suci meramalkan sbb: "Dajjal akan disertai oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi." "Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi." 28 "Dajjal musuh Allah, akan muncul dan akan disertai oleh balatentara yang terdiri dari kaum Yahudi." Hendaklah diingat bahwa tak ada Hadits satupun yang menerangkan bahwa Dajjal adalah orang Yahudi. Sebaliknya Hadits menerangkan bahwa Dajjal adalah identik dengan kaum Nasrani. Selain itu Al-Qur'an menerangkan bahwa kaum Nasrani selalu lebih unggul daripada kaum Yahudi: "Dan aku akan membuat orang-orang yang mengikuti engkau (Nabi Isa) melebihi orang-orang kafir, sampai Hari Kiyamat" (3:54). Namun kita dihadapkan dengan kenyataan yang paling aneh, yakni bahwa Pemerintahan Kristen sangat bergantung kepada bantuan kaum Yahudi. Para Menteri dari pemerintahan Negara Kristen yang besar-besar, mengerjakan begitu saja apa yang diminta oleh orang-orang Yahudi. Adapun sebabnya tidak sukar dicari. Kaum Yahudi mempunyai banyak uang untuk membantu Pemerintahan Kristen. Bahkan Pemerintah Inggris yang begitu jayapun membantu kepentingan Yahudi untuk menghancurkan kaum Muslimin di Palestina. Kaum Muslimin di Palestina dibikin melarat, hingga ladang-ladangnya terpaksa dijual kepada orang-orang Yahudi yang berdiam di sana dalam jumlah besar. Perkataan "tujuh puluh ribu orang Yahudi" dalam hadits ini mengandung arti jumlah yang besar. Sebagaimana kita maklum, bahasa Arab "tujuh" atau "tujuh puluh" itu digunakan untuk menunjukkan jumlah yang besar. Jadi, tujuh puluh ribu orang Yahudi ini artinya banyak sekali kaum Yahudi yang mau bekerja-sama denganDa jja l. Jika penduduk dunia tak tahu bagaimana kaum Yahudi secara diam-diam membantu Pemerintah Inggris dan Pemerintah Barat lainnya, atau bagaimana Pemerintah Inggris membantu kaum Yahudi, maka tindakan Pemerintah Inggris memindahkan bangsa Yahudi ke Palestina sudah cukup sebagai bukti benarnya ramalan NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam tentang adanya persekutuan rahasia ini. | Kesengsaraan rakyat Palestine |
Namun demikian, gabungan kekuatan antara kaum Yahudi dan kaum Kristen Eropa tak sekali-kali menggentarkan kaum Muslimin, asalkan kaum Muslimin menyadari sepenuhnya bahwa NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam disamping meramalkan adanya kekuatan gabungan yang menakutkan ini, beliau tiga belas abad yang lampau juga meramalkan bahwa pada akhir zaman, Islam akan memperoleh kemenangan di atas sekalian agama di dunia. 23. PENGARUH DAJJAL TERHADAP WANITA. Dalam Hadits diterangkan bahwaDa jja l tidaklah kecil pengaruhnya terhadap kaum wanita. Kenyataan menunjukkan bahwa walaupun manusia mempunyai kesanggupan untuk berbuat baik, namun pelaksanaannya harus disertai dengan usaha keras seakan-akan harus mendaki puncak gunung. Tetapi tidak demikianlah halnya perbuatan buruk. Tanpa susah payah sedikitpun, manusia selalu siap dan tak segan- segan melakukan perbuatan yang merusak moral dan perbuatan biadab. Celakanya pada dewasa ini Eropalah yang membuka pintu segala macam godaan berupa pergaulan bebas yang melebihi batas antara pria dan wanita. Adegan-adegan yang membangkitkan nafsu birahi, baik yang dipentaskan dalam panggung maupun di layar putih, menyebabkan tempat-tempat yang menggiurkan itu banyak dikunjungi orang, terutama para pemuda. Gambar-gambar cabul, tarian telanjang, pakaian wanita setengah tetanjang, semua kejahatan yang ditimbulkan oleh hidup berfoya-foya ini menyebabkan jiwa manusia cepat menjadi rusak. Rusak badannya, demikian pula rusak moralnya. Meluncur ke bawah adalah lebih mudah daripada naik ke atas. Kejadian- kejadian tersebut buruk sekali pengaruhnya terhadap karakter bangsa kita sendiri. Perbuatan orang-orang Eropa yang tak pantas itu, makin lama makin dianggap tak menjijikkan lagi oleh bangsa kita. Pelacuran dan segala pendahuluannya tak memuakkan perasaan kita lagi. Perbuatan mesum ini, yang cepat sekali menjalarnya di kalangan kaum pria, kini mulai menjalar di kalangan kaum wanita. Tepat sekali sabda NabiSa lla lla h u 'Ala ih i wa Sa lla m sbb: "Orang terakhir yang akan datang kepada Dajjal adalah kaum wanita." Memang sifat pemalu kaum wanita dapat lama bertahan menghadapi godaan Dajjal. Akan tetapi sekarang mereka sudah jatuh menjadi korban godaan Dajjal,dan sekalipun di negeri kita belum begitu memuncak seperti di Eropa, namun sekarang banyak wanita Timur yang mengucapkan selamat tinggal kepada kesopanan Islam dan berganti menggunakan kesopanan setengah-telanjang ala barat. Mereka bukan saja mengunjungi tempat-tempat hiburan, melainkan mereka sudah mulai ikut-ikutan berdansa. Apabila pengaruhDa jja l sudah tak terkendalikan lagi dan kebudayaan Islam sudah diganti dengan kebudayaan Barat, pasti akan tiba saatnya bahwa di negara kita seperti halnya di negara Eropa, pelacuran dan segala pendahuluannya, bukan lagi hal yang memuakkan batin kita. Memang benar bahwa agama Islam tak menyuruh kaum wanitanya supaya menyendiri di kamar, dan memakai selubung seperti wanita di India atau di tanah Arab. | Aksi obscene semasa perlawanan bolasepak Terengganu vs Kelantan- kenapa sampai jadi begini? |
Sebaliknya Islam merigizinkan kaum wanita keluar untuk bekerja, berdagang, mendatangi suatu keperluan, memenuhi tugas sosial, ekonomi dan keperluan lainnya. Wanita dapat bekerja sebagai buruh, sebagai pedagang, dan sebagai prajurit. Akan tetapi dengan segala kebebasan bergerak, Islam tak mengizinkan pergaulan bebas antara pria dan wanita, demikian pula tak mengizinkan memakai pakaian yang tak sopan jika berkumpul bersama kaum pria dalam suatu keperluan. Kaum wanita dilarang mempertontonkan kemolekan tubuhnya yang dapat menggiurkan kaum pria. Cara-cara memperlihatkan kemolekan dan pergaulan-bebas inilah ciri-ciri khas Dajjal dalam pergaulan, yang buruk sekali pengaruhnya terhadap wanita Islam yang bermartabat tinggi. 24. DAJJAL DAN ANAK YANG TIDAK SAH. Hubungan bebas yang tidak sah dan melebihi batas antara pria dan wanita, menyebabkan kejalangan, dan menyebabkan bertambahnya anak-anak yang tidak sah (anak-anak zina), dan ini adalah ciri khas kota-kota besar di Eropa dan Amerika. Dalam ru'yah Nabi Suci melihat hubungan sex yang tidak sah yang membuntuti materialisme: 30 "Awas! Sebagian besar kawan dan pengikut Dajjal adalah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak sah." Sejumlah besar anak-anak zina ini dilindungi oleh undang-undang yang mengesahkan anak-anak itu. Misalnya, seorang wanita mengandung karena hubungan yang tidak sah, akan tetapi sebelum bayi lahir, mereka melangsungkan pemikahan, maka bayi itu dianggap sah. Sampai-sampai undang-undang itu begitu lunak, hingga apabila pria dan wanita yang berbuat mesum melangsungkan perkawinan di sembarang waktu, maka anak-anak yang dilahirkan sebelum perkawinan, semuanya dianggap sah. Akan tetapi kendati undang-undang itu lunak sekali, namun di kota-kota Eropa (dan Amerika), masih terdapat banyak anak-anak yang tidak sah, sekalipun ditinjau dari undang-undang yang lunak ini. Bahkan anak-anak yang lahir dalam keadaan perang, diberi julukan sebagai "anak pahlawan". Jika orang mau meninjau betapa merajalela pergaulan bebas antara pria dan wanita di Eropa dan Amerika, orang dapat meramalkan bahwa tak lama lagi penduduk daerah ini akan berpaling dari jalan benar dan kembali kepada kehidupan biadab bagaikan binatang, sepanjang mengenai hubungan sex antara pria dan wanita. 25. PRIA SEPERTI WANITA DAN WANITA SEPERTI PRIA. Tanda-tandaDa j ja l lain lagi yang diuraikan dalam Hadits ialah bahwa wanita akan seperti pria, dan pria akan seperti wanita. Seperempat abad yang lalu, hal ini masih sukar dimengerti. Akan tetapi sekarang ramalan ini terjadi sungguh-sungguh, yakni bahwa wanita memakai cara-cara kaum pria, misalnya memotong rambut, memakai celana dan sebagainya, sedangkan kaum pria memakai cara-cara kaum wanita, misalnya berambut gondrong, memakai bedak, kalung, gelang dan sebagainya. Parobahan dalam hal kelakuan dan kebiasaan ini begitu jauh, hingga kadang-kadang sukar dibedakan antara wanita dan pria. Sabda NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Wanita akan nampak seperti pria dan pria akan nampak seperti wanita, ini terjadi sungguh-sungguh. 26. PENYEMBUHAN AJAIB Akan tetapi disamping meramalkan keburukan, Nabi SAW meramalkan pula kebaikan Dajjal. Di satu fihak, dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang menerangkan bahwa bangsa-bangsa Dajjal memperoleh kemajuan besar di lapangan usaha dan lapangan industri (18:104), dan membuat muka bumi nampak indah (18:7); dan di lain fihak, ada sebuah Hadits yang menerangkan bahwa bangsa Dajjal akan menyembuhkan penyakit secara ajaib : "Ia (Dajjal) akan menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan menghidupkan orang mati." (Kanzul-'Ummal, jilid VII Halaman. 2080) Di sini yang dimaksud "menghidupkan orang mati" ialah menyembuhkan penyakit yang tak dapat disembuhkan, seakan-akanDa j ja l dapat menghidupkan orang 31 mati. Sungguh benar bahwa dalam soal pengobatan, bangsa Da jja l memperlihatkan keluarbiasaannya, dan ini adalah hasil yang patut dipuji. Akan tetapi menurut Hadits, hal ini termasuk salah satu fitnahDa jja l, seperti halnya kecepatan dan kendaraanDa j ja l, di darat, di laut dan udara. Karena dengan kemajuan yang luar biasa ini, bangsaDa j ja l berpikir bahwa mereka lebih unggul dari bangsa-bangsa lain di dunia; pengakuan mereka memiliki kekuatan yang luar biasa ini, hampir tak ada bedanya dengan pengakuan sebagai Tuhan. Selain itu, kemajuan-kemajuan mereka di lapangan kebendaan, menyesatkan manusia dari segi kehidupan rohani. 27. BISIKAN JAHAT DAJJAL Dari uraian tersebut, terang sekali bahwaDa jja l tak akan menyesatkan orang dengan paksa, melainkan dengan membujuk mereka agar mereka terpikat oleh gemerlapnya barang-barang duniawi dan kesenangan yang melimpah-limpah, demikian pula dengan mempengaruhi orang melalui hasil pengolahan kekayaan alam dan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Akan tetapi dalam Hadits, NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam menjelaskari hal ini sbb: "Barang siapa mendengar perihal Dajjal, hendaklah menyingkir dari padanya. Demi Allah, orang akan datang kepadanya, dan mengira bahwa ia adalah mukmin, namun ia mengikuti dia (Dajjal) karena keragu-raguan yang ditimbulkan oleh dia (Dajjal) dalam batinnya." (Kanzul- 'Ummal, jilid VII, halaman 2057). Jika orang suka menyelidiki persoalan ini, maka terang sekali bahwa tipu muslihat yang digunakan oleh bangsa-bangsa Barat tak ada taranya dalam sejarah dunia. Dengan cara-cara yang halus, mereka meniupkan bisikan jahat ke dalam batin manusia, sehingga pikiran menjadi goncang karenanya. | Seorang mubaligh Kristian dan MP Serdang sedang memberikan "pendidikan" dan menyahsensitifkan masyarakat Islam terhadap bahaya Kristian di dalam ruang utama masjid yang jelas bersalahan dengan Islam -Kitab Imam Syafie-siapa dibelakang mereka? |
Ambillah misalnya masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses yang dapat membikin jiwa manusia lurus atau tak lurus. Akan tetapi bangsa-bangsa Barat mengarahkan jalannya pendidikan begitu halus, hingga mereka dapat membuat jiwa para pelajar tak menta'ati agama dan kebudayaan mereka sendiri, sekalipun alasan yang digunakan untuk tujuan itu bertentangan dengan agama Nasrani. | Gerakan Kaballah sedang meresapi sekolah di Britain |
Mereka (bangsa Barat), dapat membawa proses ini begitu rupa, hingga kepercayaan akan adanya Allah, mereka usahakan sekuat-kuatnya sampai timbul keragu-raguan dalam batin para pelajar tentang adanya Allah. Mereka sendiri percaya akan adanya wahyu, Nabi, Hari Kiyamat, namun mereka berusaha sekeras-kerasnya agar jiwa para pelajar tidak percaya kepada itu semua. Kadang-kadang mereka memberi pujian kepada seseorang atau suatu faham, sekedar untuk memberi kesan seakan-akan orang atau penulis faham itu orang yang jujur; akan tetapi disamping itu, mereka secara halus membuat sindiran dengan maksud agar para pelajar tak menghargai faham atau orang itu. Singkatnya, apa yang kami uraikan di atas mengenai tabiat mereka, kami dapat menarik kesimpulan bahwaDa jja l menyesatkan orang dari jalan benar dengan bisikan jahat, dan inilah ciri khas bangsa-- bangsa Eropa sekarang ini. 28. MUNCULNYA DAJJAL DAN MERAJALELANYA DI DUNIA. Sebagaimana diterangkan dalam Hadits,Da jja l akan menjelajahi seluruh dunia: "Tak ada satu tempat pun di dunia yang tidak diinjak dan dilalui oleh Dajjal". Hadits lain menerangkan bahwa Dajjal mengucapkan kata-kata sbb: "Tak ada satu tempat tinggalpun yang tak aku masuki." Ini bukan saja menunjukkan penglihatan NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam yang luar biasa, melainkan pula menunjukkan bahwaDa jja l bukanlah nama orang, melainkan suatu bangsa atau segolongan bangsa, yang anggotanya tersebar di tiap-tiap tempat di dunia. Karena jikaDa jja l itu orang satu, niscaya ia tidak dapat melaksanakan segala sesuatu yang diramalkan oleh NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam, sekalipun ia dapat bergerak secepat kilat. Tidak mungkin orang satu dapat membawa sorga dan neraka ke seluruh dunia, lalu membuat pengumuman di mana-mana dan memberi ganjaran kepada orang yang menerimanya, dan memberi siksaan kepada orang yang menolaknya, dan tak satu tempat tinggal pun yang tak dikunjunginya. Semua pekerjaan ini tak mungkin dilakukan oleh satu orang. Bukan mengenai masalah kecepatan saja, melainkan menyangkut pula beberapa masalah, misalnya dengan cara bagaimana supaya orang-orang mau mengikuti dia dan bagaimana cara memberikan ganjaran dan siksaan. Padahal semua ini harus ia lakukan di tiap-tiap kota dan desa; dan betapapun singkatnya waktu yang ia butuhkan untuk manjalankan penyiaran dan segala tetek-bengek, namun pekerjaan dan perjalanan dari tempat satu ke tempat lain pasti memakan waktu. Seandainya di tiap-tiap tempat hanya diperlukan satu jam saja, maka untuk mengelilingi 700.000 desa di India saja, ia memerlukan waktu seratus tahun. Dengan demikian ia memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk dapat mengelilingi segala tempat di dunia. Akan tetapi jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa, maka pelaksanaan itu semua bukan saja masuk akal dan dapat dipikul oleh tenaga manusia, melainkan pula fakta-faktanya sudah kami saksikan dengan mata kepala sendiri; dan ini sekaligus menunjukkan tajamnya penglihatan rohani Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam. Di satu fihak, kami melihat cepatnya gerakan bangsa-bangsa Eropa; jangankan empat puluh hari, beberapa hari saja sudah cukup bagi mereka untuk mengelilingi dunia. Di lain fihak kami menyaksikan mereka mendatangi dan menguasai tiap-tiap tempat di dunia. Jika pada suatu saat, orang amat terkesan oleh gunung-gunung roti yang dibawa oleh mereka, pada saat yang lain, orang amat tercengang menyaksikan kehidupan yang serba mewah. Jika pada suatu saat orang melihat bagaimana mereka mengolah kekayaan alam, pada saat yang lain, orang melihat kejanggalan sistem pendidikan mereka yang menyebabkan bejatnya moral dan sikap acuh-tak-acuh terhadap agama sendiri. Jika di satu tempat mereka mendapat simpati karena baiknya pelayanan rumah sakit mereka, di lain tempat mereka menjalankan ilmu kebatinan. 33 Singkatnya, jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa atau segolongan bangsa, segala sesuatunya menjadi terang dan masuk akal. Akan tetapi jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh satu orang, segala sesuatunya akan membingungkan. Misalnya, ramalan bahwaDa jja l akan mengelilingi dan menguasai seluruh dunia. Jika ramalan ini diterapkan kepada satu orang, niscaya orang ini memerlukan bantuan berjuta-juta orang, untuk dapat menguasai sekalian bangsa di dunia. Akhirnya, yang memegang kekuasaan bukanlah satu orang, melainkan sejumlah besar manusia. Bagaimanapun juga, ramalan bahwaDa jja l akan mendatangi tiap-tiap tempat dan menguasai seluruh dunia, sekarang sudah terpenuhi, dan kita menyaksikan itu dengan mata kepala sendiri, berupa penjajahan bangsa-bangsa Eropa dan merajalelanya di seluruh dunia. Sampai kapankah kita dapat menutup mata dan menunggu-nunggu datangnyaDa j ja l yang tidak akan timbul kecuali dalam khayalan saja, jika kita tidak mau mengakui kenyataan pahit yang kita hadapi sekarang ini? Pengertian bahwa seorang Dajjal akan berada di tiap-tiap tempat di dunia dan menaklukkan dunia seorang diri, tak mungkin dapat dibayangkan oleh pikiran manusia, lebih-lebih oleh manusia zaman dahulu yaitu pada zaman NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam. Akan tetapi jika orang mau menggunakan pikiran yang sehat, orang pasti akan tahu bahwa pada dewasa ini tak ada satu tempat pun di dunia yangDajjal tak menempati tempat itu. Tak ada satu tempat pun, baik di hutan maupun di padang pasir, di kepulauan besar maupun di kepulauan kecil, di lembah maupun di gunung yang tak dimasuki oleh Dajjal. Orang yang amat bodoh tak dapat membayangkan bagaimana keadaan yang sebenarnya, tetapi kita melihat hal itu benar-benar terjadi di hadapan mata kita sendiri. Barang siapa mau melihat kejadian ini secara serius, orang pasti akan menundukkan kepala dengan penuh hormat dan kagum kepada NabiSallallahu 'Alaihi wa Sallam atas tajamnya penglihatan rohani beliau. | Yakjud dan Makjud Posted: 13 Jun 2011 06:24 AM PDT Saya ambil artikel ini dari Yakjud dan Makjud e book di Dajjal-Dan-Ya-Juj-Wa-Ma-Juj1. ARTI DAJJAL DAN YA'JUJ WA-MA'JUJ Dajjal disebutkan berulang-ulang dalam Hadits, sedangkan Ya'juj wa-Ma'juj bukan saja disebutkan dalam Hadits, melainkan pula dalam Al-Qur'an. Dan kemunculannya yang kedua kalinya ini dihubungkan dengan turunnya Al-Masih. KataDa j ja l berasal dari katada ja la, artinya, menutupi (sesuatu). Kamus Lisanul- 'Arab mengemukakan beberapa pendapat mengapa disebut Dajjal. Menurut suatu pendapat, ia disebut Dajjal karena ia adalah pembohong yang menutupi kebenaran dengan kepalsuan. Pendapat lainnya mengatakan, karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar. Pendapat ketiga mengatakan, karena ia menutupi manusia dengan kekafiran. Keempat, karena ia tersebar dan menutupi seluruh muka bumi. Pendapat lain mengatakan, bahwaDa jja l itu bangsa yang menyebarkan barang dagangannya ke seluruh dunia, artinya, menutupi dunia dengan barang dagangannya. Ada juga pendapat yang mengatakan, bahwa ia dijulukiDa jja l karena mengatakan hal- hal yang bertentangan dengan hatinya, artinya, ia menutupi maksud yang sebenarnya dengan kata-kata palsu. KataYa'juj dan Ma'juj berasal dari kataa jja ataua jij dalamwazan Yaf'ul; kataa ji j artinyanyala api. Tetapi kataa jja berarti pulaas ra'a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus Lisanul-'Arab.Ya'juj wa-Ma'juj dapat pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, karena hebatnya gerakan. 2. DAJJAL DAN YA'JUJ WA-MA'JUJ MENURUT AL-QUR'AN Kata Da jja l tak tertera dalam Al-Qur'an, tetapi dalam Hadits sahih diterangkan, bahwa sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari surat al-Kahfi melindungi orang dari fitnahnyaDa jj a l, jadi menurut Hadits ini, Al-Quran memberi isyarat siapakah Dajjal itu. Mengenai hal ini diterangkan dalam Kitab Hadits yang amat sahih sebagai berikut: "Barang siapa hapal sepuluh ayat pertama Surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal." "Barang siapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal." Boleh jadi, dalam menyebut sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir, itu yang dituju ialah seluruh surat Al-Kahfi yang melukiskan ancaman Nasrani yang beraspek dua, yang satu bersifat keagamaan, dan yang lain bersifat keduniaan. Bacalah sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir surat Al-Kahfi, anda akan melihat seterang-terangnya bahwa yang dibicarakan dalam dua tempat itu adalah ummat Nasrani. 4 Mula-mula diuraikan aspek keagamaan, yang dalam waktu itu Nabi Muhammad Sallallahu 'Alahi wa Sallam dikatakan sebagai orang yang memberi peringatan umum kepada sekalian manusia (ayat 2), lalu dikatakan sebagai orang yang memberi peringatan khusus kepada ummat Nasrani (ayat 4), yaitu ummat yang berkata bahwa AllahAzza wa J a lla memungut Anak laki-laki. Demikianlah bunyinya: "Segala puji kepunyaan Allah Yang menurunkan Kitab kepada hamba-Nya ..., ... agar ia memberi peringatan tentang siksaan yang dahsyat dari Dia… dan ia memperingatkan orang-orang yang berkata bahwa Allah memungut anak laki-laki." (18:1-4). Terang sekali bahwa yang dituju oleh ayat tersebut ialah ummat Nasrani, yang ajaran pokok agamanya ialah Tuhan mempunyai Anak laki-laki. Dalam sepuluh ayat terakhir surat Al-Kahfi diuraikan seterang-terangnya, bahwa ummat Nasrani mencapai hasil gemilang di lapangan duniawi. Demikianlah bunyinya : "Apakah orang-orang kafir mengira bahwa mereka dapat mengambil hamba-Ku sebagai pelindung selain Aku?… Katakan Apakah Kami beritahukan kepada kamu orang-orang yang paling rugi perbuatannya? (Yaitu) orang yang tersesat jalannya dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira bahwa mereka adalah orang yang mempunyai keahlian dalam membuat barang-barang." (18: 102-104). Ini adalah gambaran tentang bangsa-bangsa Barat yang diramalkan dengan kata- kata yang jelas. Membuat barang adalah keahlian dan kebanggaan ummat Nasrani, dan ciri-khas inilah yang dituju oleh ayat tersebut. Mereka berlomba-lomba membuat barang-barang, dan mereka begitu sibuk dalam urusan ini, sehingga penglihatan mereka akan nilai-nilai kehidupan yang tinggi, menjadi kabur sama sekali. Membuat barang-- barang, sekali lagi membuat barang-barang, adalah satu-satunya tujuan hidup mereka di dunia. Jadi, sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir surat Al-Kahfi menerangkan dengan jelas bahayanya ajaran Kristen tentang Putra Allah, dan tentang kegiatan bangsa-bangsa Kristen di lapangan kebendaan, dan inilah yang dimaksud dengan fitnahnyaDa j ja l. Ya'juj wa-Ma'juj diuraikan dua kali dalam Al-Quran. Yang pertama diuraikan dalam surat al-Kahfi, sehubungan dengan uraian tentang gambaranDa j ja l. Menjelang berakhimya surat al-Kahfi, diuraikan tentang perjalanan Raja Dhul-Qarnain* ke berbagai jurusan untuk memperkuat tapal-batas kerajaannya. Ternyata bahwa menurut sejarah, raja ini ialah raja Persi yang bernama Darius I. Diterangkan dalam surat tersebut, bahwa perjalanan beliau yang pertama, berakhir di laut Hitam. "Sampai tatkala ia mencapai ujung yang paling Barat, ia menjumpai matahari terbenam dalam sumber yang berlumpur hitam." (18:86). Ternyata bahwa yang dimaksud sumber yang berlumpur hitam ialah Laut Hitam. Selanjutnya diuraikan dalam surat tersebut, kisah perjalanan beliau ke Timur "Sampai tatkala ia mencapai tempat terbitnya matahari, ia menjumpai matahari terbit di atas kaum yang tak Kami beri perlindungan dari (matahari) itu" (18:90). Selanjutnya diuraikan tentang perjalanan beliau ke Utara. "Sampai tatkala ia mencapai (suatu tempat) diantara dua bukit" (18:93). Yang dimaksud dua bukit ialah pegunungan Armenia dan Azarbaijan. Dalam perjalanan ke Utara ini, raja Dhul-Qarnain berjumpa dengan suatu kaum yang berlainan 5 bahasanya, artinya, mereka tak mengerti bahasa Persi. Kaum ini mengajukan permohonan kepada raja Dhul-Oarnain sbb: "Wahai Dhul-Qarnain! Sesungguhnya Ya'juj wa-Ma'juj itu membuat kerusakan di bumi. Bolehkah kami membayar upeti kepada engkau, dengan syarat sukalah engkau membangun sebuah rintangan antara kami dan mereka" (18:94). Selanjutnya Al-Qur'an menerangkan, bahwa raja Dhul-Qarnain benar-benar membangun sebuah tembok** dan sehubungan dengan itu, Al-Qur'an menyebut- nyebut besi dan tembaga sebagai bahan untuk membangun pintu gerbang: "Berilah aku tumpukan besi, sampai tatkala (besi) itu memenuhi ruangan di antara dua bukit, ia berkata: 'Bawalah kemari cairan tembaga yang akan kutuangkan di atasnya' (18:96). Dalam ayat 97 diterangkan, bahwa tatkala tembok itu selesai, mereka (Ya'juj wa-Ma'juj) tak dapat menaiki itu, dan tak dapat pula melobangi itu. Dalam ayat 98, raja Dhul-Qarnain menerangkan, bahwa bagaimanapun kuatnya, tembok ini hanya akan berfaedah sampai jangka waktu tertentu, dan akhirnya tembok ini akan runtuh. Lalu kita akan dihadapkan kepada peristiwa yang lain. "Dan pada hari itu, Kami akan membiarkan sebagian mereka (Ya'juj wa-Ma'juj) bertempur melawan sebagian yang lain" (18:99). *[Kata Dhul-Qarnain makna aslinya "mempunyai dua tanduk", tetapi dapat berarti pula"orang yang memerintah dua generasi", atau, "orang yang memerintah dua kerajaan. Makna terakhir ini diberikan oleh musafir besar Ibnu Jarir. Dalam kitab perjanjian lama, Kitab Nabi Daniel, terdapat uraian tentang impian nabi Daniel, dimana ia melihat seekor domba bertanduk dua. Impian itu ditafsirkan dalam al-Kitab dengan kata-kata sebagai berikut: "Adapun domba jantan, yang telah kau lihat dengan tanduk dua pucuk, yaitu raja Media dan Persi, (Daniel 8:20). Diantara raja Media dan Persi, yang paling cocok dengan gambaran Al-Quran, ialah raja Darius I (521-485 sebelum Kristus). 3. DAJJAL ADALAH IDENTIK (SAMA) DENGAN YA'JUJ WA-MA'JUJ Setelah Al-Qur'an menerangkan pertempuran satu sama lain antaraY a 'juj wa-Ma'juj, ayat 102 menerangkan persoalan Dajjal. "Apakah orang-orang kafir mengira bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku sebagai pelindung di luar Aku?" (18:102). Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an mempersamakan Dajjal denganYa'juj wa- Ma'juj. Mereka diberi nama yang berlainan karena mempunyai dua fungsi yang berlainan. Adapun mengenai identitasYa'juj wa-Ma'juj para mufassir tak sama pendapatnya. Ibnu Katsir berkata, bahwaYa'juj wa-Ma'juj adalah keturunan Adam, dan pendapat ini dikuatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim. Menurut kitab Ruhul-Ma'ani,Ya'juj wa Ma'juj adalah dua kabilah keturunan Yafits bin Nuh, yang bangsa Turki adalah sebagian dari mereka; mereka disebut Turki, karena merekat uriku (ditinggalkan) di sebelah sananya tembok. Selain itu, menurut uraian Al-Qur'an, terang sekali bahwa mereka adalah sebangsa manusia, yang untuk menghalang-halangi serbuan mereka, terpaksa dibangun sebuah tembok. Adapun yang kedua,Ya'juj wa-Ma'juj diuraikan dalam Al-Qur'an sbb: "Sampai tatkalaYa'juj wa-Ma'juj dilepas, mereka akan mengalir dari tiap-tiap tempat tinggi" (20:96). Ternyata bahwa yang dimaksud dengan kalimat "mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi" ialah bahwa mereka akan menguasai seluruh dunia. Menilik cara Al-Qur'an menerangkanYa'juj wa-Ma'juj dalam dua tempat tersebut, terang sekali bahwa akan tiba saatnya Ya'juj wa-Ma'juj mengalahkan sekalian bangsa di dunia. Dan terang pula bahwa pada waktu Al-Qur'an diturunkan,Y a 'juj wa - Ma 'juj sudah ada, tetapi gerak-gerik mereka masih tetap terkekang sampai saat tertentu, yang sesudah itu, mereka akan terlepas untuk menguasai seluruh dunia. 4. MENGAPA AL-QUR'AN TAK MENYEBUT-NYEBUT DAJJAL Mungkin orang akan bertanya, jika sekiranyaD a jja l danYa'juj wa-Ma'juj adalah dua sebutan yang berlainan untuk menamakan satu bangsa, mengapa Al-Qur'an hanya menyebutkan namaYa'juj wa-Ma'juj saja, dan tak sekali-kali menyebutkan namaDa jja l? Sebabnya ialah bahwa kataDajjal, sebagaimana kami terangkan di atas, artinya "pembohong" atau "penipu", dan tak seorangpun suka disebut pembohong atau penipu, walaupun ia benar-benar seorang pembohong atau penipu yang ulung. Sebaliknya, oleh karenaYa'juj wa-Ma'juj itu nama suatu bangsa, maka tak seorangpun akan merasa keberatan memakai nama itu. Bahkan sebenarnya, bangsa Inggris sendiri telah memasang patungYa'juj wa-Ma'juj di depan Guildhall di London. Inilah sebabnya mengapa Al-Qur'an hanya menggunakan nama Ya'juj wa-Ma'juj, dan tak menggunakan namaDaj jal yang artinya pembohong. Sebaliknya, kitab-kitab Hadits menggunakan kataDa j ja l, karena namaDa j ja l atau Anti-Christ, dan ramalan-ramalan yang berhubungan dengan ini, disebutkan dalam Kitab Suci yang sudah-sudah. Oleh karena itu, perlu sekali dijelaskan bagaimana terpenuhinya ramalan-ramalan itu. Selain itu, kata Dajjal hanya menunjukkan satu aspek persoalan, yakni, kebohongan dan penipuan yang dilakukan oleh bangsa itu, baik mengenai urusan 7 agama, maupun mengenai urusan duniawi. Akan tetapi terlepas dari sifat-sifatnya yang buruk, ada pula segi kebaikannya. Dipandang dari segi duniawi, kesejahteraan materiil mereka harus dipandang sebagai segi kebaikan mereka. Itulah sebabnya mengapa dalam Hadits digambarkan, bahwa mataDa jja l yang hanya satu, yaitu mata duniawi; gemerlap bagaikan bintang. Al- Our'an juga menerangkan keahlian mereka dalam membuat barang-barang. Jadi julukan Dajjal hanyalah sebagian dari gambaran bangsa itu. Dalam Al-Qur'an, bangsa-bangsa Kristen disebut "para penghuni Gua dan inskripsi" (18:9). Gambaran ini menggambarkan dua aspek sejarah agama Kristen. "Para penghuni Gua" merupakan gambaran yang tepat bagi kaum Kristen dalam permulaan sejarah mereka karena pada waktu itu ciri khas mereka yang paling menonjol ialah hidup dalam biara. Mereka meninggalkan sama sekali urusan duniawi untuk mengabdikan sepenuhnya dalam urusan agama. Dengan perkataan lain, mereka membuang dunia guna kepentingan agama. Akan tetapi pada zaman akhir, mereka digambarkan sebagai "Bangsa Inskripsi (ar-raqimi)".Kat ara qmun artinya barang yang ditulis. Kata ini khusus digunakan bagi harga yang ditulis pada barang-barang dagangan, seperti pakaian dan sebagainya. Gambaran ini mengandung arti penyerapan mereka yang amat dalam, dalam urusan duniawi, fakta ini diuraikan dalam Al-Qur'an sbb: "Orang-orang yang usahanya menderita rugi dalam kehidupan dunia ini" (18:104). Jadi, bangsa Kristen yang pada permulaan sejarah mereka membuang dunia untuk kepentingan agama, tetapi pada zaman akhir, mereka membuang agama untuk kepentingan dunia; oleh sebab itu, mereka dikatakan dalam Al-Qur'an sebagai"sa la h sa t u pertanda Kami yang mengagumkan" (18:9). Sabda Al-Qur'an tersebut di atas adalah gambaran yang tepat tentang kecondongan mereka kepada kebendaan. Oleh karena dalam urusan duniawi, mereka lebih maju dari bangsa-bangsa lain, maka bangsa lain itu mengikuti mereka secara membuta-tuli, karena terpikat oleh keuntungan-keuntungan duniawi yang dijamin oleh mereka. Jadi, bangsa-bangsa Kristen menyesatkan bangsa-bangsa lain di dunia, bukan saja dengan pengertian yang salah tentang Putra Allah dan Penebusan dosa, melainkan pula dengan cita-cita mengejar-ngejar kebendaan secara membuta-tuli, dengan mengabaikan sama sekali nilai-nilai hidup yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam Hadits, mereka diberi nama Dajjal, atau penipu ulung. 5. YA'JUJ WA-MA'JUJ MENURUT KITAB BIBLE Dalam kitab Bible, Ya'juj wa-Ma'juj diuraikan dengan kata-kata yang amat jelas, sehingga tak diragukan lagi siapa Ya'juj dan Ma'juj itu. Dalam Kitab Yehezkiel 38:1-4, diterangkan sbb: "Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! Tujukkanlah mukamu kepada Juj dan tanah majuj, raja Rus, Masekh dan Tubal, dan bernubuatlah akan halnya. Katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua. Bahwasanya Aku membalas kepadamu kelak, hai Juj, raja Rus, masekh dan Tubal. Dan kubawa akan dikau berkeliling dan kububuh kait pada rahangmu ... " 8 Di sini Juj diuraikan seterang-terangnya, dan Juj di sini adalah sama dengan Ya'juj dalam Al-Qur'an. Dia dikatakan sebagai raja Rusia, Moscow dan Tubal. Adapun Majuj (Ma'juj), hanya dikatakan "tanah Ma'juj". Tiga nama yang disebutkan dalam kitab Bible ialah: Rus atau Rusia, Masekh atau Moscow, dan Tubal atau Tobolsk. Rusia adalah nama negara, sedangkan Omask dan Tubal adalah nama dua sungai di sebelah Utara pegunungan Kaukasus. Pada sungai Omask terletak kota Moscow, dan pada sungai Tubal terletak kota Tobolsk; dua- duanya merupakan kota Rusia yang termasyur. Mengingat terangnya gambaran ini, maka tak diragukan lagi siapa Ya'juj itu. Jadi terang sekali bahwa Juj ialah Russia, tempat kediaman bangsa Slavia. Adapun Ma'juj adalah negara itu juga. Jadi di satu fihak, Juj dikatakan sebagai raja Rusia, di lain fihak, ia digambarkan mendiami tanah Majuj. Rusia terletak di Eropa. Penduduk Eropa terdiri dari dua pokok suku-bangsa, yaitu Slavia dan Teutonia. Bangsa Teutonia meliputi bangsa Britis dan bangsa Jerman. Ini menunjukkan seterang- terangnya bahwa Juj adalah nama bangsa-bangsa Eropa Timur (Slavia), sedangkan Majuj adalah nama bangsa-bangsa Eropa Barat, yaitu bangsa Teutonia. Dan terang pula bahwa dua bangsa ini mula-mula sekali mendiami tanah yang sama. Boleh jadi, Juj dan Majuj adalah nama atau julukan nenek-moyang dua bangsa ini. Hal ini dibuktikan adanya kenyataan bahwa patung Ya'juj dan ma'juj itu sejak zaman dahulu sudah berdiri di depan Guildhall di London yang termasyur. Jika dua nama itu tak ada hubungannya dengan nenek-moyang bangsa-bangsa ini, mengapa patung mereka itu dipasang di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat ? Berdasarkan keterangan tersebut dalam kitab Bible ditambah dengan bukti sejarah yang dilengkapi dengan dua patung di London, sudah dapat dipastikan bahwa Ya'juj wa-Ma'juj bukanlah nama khayalan, melainkan nama dua suku bangsa yang mendiami Benua Eropa, dan yang seluruhnya menutupi dataran Eropa. Menilik tanda- tanda yang terang tentang identitas bangsa-bangsa itu, maka apa yang diuraikan dalam Al-Qur'an bahwa Ya'juj wa-Ma'juj akan mengalir dari tiap-tiap tempat tinggi, ini tak dapat diartikan lain selain bahwa bangsa-bangsa Eropa akan menguasai seluruh muka bumi. Bahkan kalimat "kulli hadabin" yang artinya tiap-tiap tempat tinggi ini menunjukkan, bahwa mereka bukan saja unggul dalam bidang fisik, melainkan pula dalam bidang intelektual, sehingga bangsa-bangsa lain di dunia bukan saja diperbudak jasmaninya, melainkan pula rohaninya. Jadi, Al-Qur'an memberi gambaran yang nyata kepada kita tentang merajalelanya kekuasaan politik dan kebudayaan Eropa di seluruh dunia, dan runtuhnya ummat Islam pada akhir zaman; kenyataan ini memang aneh, tetapi ini membuktikan seterang-terangnya akan kebenaran Islam. 6. DAJJAL MENURUT Al-HADITS Ada beberapa masalah penting yang harus diingat sehubungan dengan gambaran Dajjal yang termuat dalam Al-Hadits. Yang pertama ialah bahwa ramalan Nabi Muhammad Sallallahuu 'Alaihi wa Sallam tentang munculnyaDa jja l itu didasarkan atas kasyaf (vision). Sebuah Hadits sahih dari Nawas bin Sam'an mengenaiDa jja l, yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidhi, terdapat kata-kata sbb: 9 "Seakan-akan ia (Dajjal) mirip dengan "Abdul-'Uzza". Kata seakan-akan ini terang sekali menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Sallallahuu 'Alaihi wa Sallam menggambarkan keadaan yang beliau lihat dalam visiun (kasyaf); hal ini memberi keyakinan kepada kita bahwa ramalan beliau mengenaiDa jja l itu berasal dari kasyaf atau ru'yah. Tetapi pada waktu menceritakan ramalan-ramalan itu, biasanya tak diterangkan bahwa kenyataan itu dilihat dalam kasyaf atau ru'yah. Apa-apa yang dilihat dalam ru'yah (kasyaf) itu biasanya harus ditafsirkan. Al- Qur'an sendiri menceritakan beberapa impian, yang artinya berlainan sekali dengan arti kalimatnya. Misalnya, dalam mimpi Nabi Yusuf melihat matahari, bulan dan sebelas bintang bersujud kepada beliau. Tetapi arti impian ini yang sesungguhnya ialah bahwa Allah akan menaikkan derajat dan kedudukan beliau. Selanjutnya dalam mimpi Raja melihat tujuh ekor sapi kurus menelan tujuh ekor sapi gemuk. Adapun artinya ialah simpanan gandum selama tujuh tahun musim baik akan habis dimakan dalam tujuh tahun musim kering. Dalam Hadits juga diriwayatkan impian Nabi Muhammad Sallallahuu 'Alaihi wa Sallam yang artinya berlainan sekali dengan kejadian yang dilihat dalam mimpi. Misalnya, dua gelang yang beliau lihat dalam mimpi, artinya, dua nabi palsu; tangan panjang artinya dermawan. Selain itu, pada umumnya orang mengakui bahwa ramalan- ramalan itu dibungkus dengan kalam ibarat. Oleh karena itu, apa yang nomor satu harus diingat sehubungan dengan ramalan-ramalan tentangDa jja l, ialah bahwa ramalan itu penuh dengan kalam ibarat. Selanjutnya, karena ramalan itu tak berhubungan dengan Hukum Syari'at, maka akan mengalami dua macam kesukaran. Pertama, orang-orang yang menceritakan ramalan itu kurang begitu hati-hati terhadap penyimpanan sabda yang diucapkan oleh Nabi Muhammad Sallallahuu 'Alaihi wa Sallam mengenai masalah ini, seperti hati-hati mereka terhadap penyimpanan sabda beliau mengenai Hukum Syari'at. Kedua, oleh karena tak ada alat untuk mengetahui arti yang sebenarnya dari ramalan itu, sebelum ini menjadi kenyataan, maka tak jarang terjadi bahwa ucapan Nabi Muhammad Sallallahuu 'Alaihi wa Sallam itu keliru ditangkapnya, sehingga kesan yang keliru ini mengakibatkan adanya penambahan dan perubahan dalam Hadits itu. 7. MENURUT AL-QUR'AN DAN AL-HADITS, KEMENANGAN GEREJA ITU SAMA DENGAN FITNAHNYA DAJJAL Sebagaimana kami terangkan di muka, Al-Qur'an tak menyebutkan namaDa jja l secara khusus. Tetapi dalam Hadits sahih diterangkan bahwa barang siapa membaca surat al-Kahfi, ia akan diselamatkan dari fitnahnyaDa jja l, padahal surat ini khusus membahas agama Nasrani dan ajarannya yang palsu. Terutama sekali sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari surat ini, khusus dibahas kepercayaan dan kegiatan bangsa-bangsa Kristen. Ini menunjukkan seterang-terangnya bahwa menurut Al-Qur'an, f'itnahnyaDa j ja l itu hanya sebutan lain saja bagi kemenangan agama Nasrani. 10 Dengan perkataan lain, apa yang digambarkan dalam Hadits sebagai fitnahnyaDa jja l itu tiada lain hanyalah kemenangan agama Nasrani. Dengan suara bulat semua kitab Hadits mengumumkan bahwa fitnahnyaDa jja l adalah fitnah yang paling besar, sampai-sampai kaum Muslimin diajarkan agar pada tiap-tiap shalat berdo'a kepada Allah untuk diselamatkan dari fitnahnyaDa jja l: "Ya Allah, aku mohon perlindungan Dikau dari fitnahnya Masih ad-Dajjal". Selanjutnya diterangkan pula dalam Hadits bahwa setiap Nabi memperingatkan ummatnya terhadap fitnahnya Dajjal. Dalam Hadits dinyatakan seterang-terangnya sbb: "Tak ada fitnah yang lebih besar daripada fitnahnya Dajjal, sejak terciptanya Adam hingga Hari Kiamat". Semua kitab Hadits sama pendapatnya tentang hal ini, dan peringatan ini diulang berkali-kali dalam berbagai bentuk kalimat. Oleh karena itu timbullah pertanyaan, mengapa Al-Qur'an tak membicarakan peristiwa yang digambarkan dengan tegas oleh Nabi MuhammadSa lla llah uu 'Ala ih i wa Sa lla m sebagai fitnah yang paling besar? Sebelum kami menjawab pertanyaan ini, baiklah kami periksa labih dahulu sifat dua macam fitnah yang kaum Muslimin diperingatkan akan terjadi pada akhir zaman. Pertama tentang fitnahnyaY a 'juj wa - Ma 'juj, ini diuraikan seterang-terangnya, baik dalam Al-Qur'an maupun dalam Hadits; akan tetapi Al-Qur-an tak menerangkan tentang Dajjal, melainkan sebagai penggantinya, Al-Qur'an hanya menerangkan fitnah besar berupa ajaran Kristen tentang Ketuhanan nabi 'Isa. Dengan kata-kata yang tegas, Al- Qur'an mencela ajaran ini sebagai fitnah yang paling besar bagi manusia: "Langit hampir-hampir pecah dan bumi membelah dan gunung-gunung runtuh berkeping- keping, karena mereka mengakukan seorang putra kepada Tuhan Yang Maha-pemurah" (19:90-91) Selanjutnya Al-Qur'an menerangkan, bahwa ajaran semacam itu tak pernah diajarkan oleh nabi 'Isa. bahkan sebenarnya, ajaran itu bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh nabi 'Isa. "Tatkala Allah berfirman: Wahai 'Isa anak Maryam, apakah engkau berkata kepada manusia ambillah aku dan ibuku sebagai Tuhan selain Allah ? la ('Isa) berkata: Maha suci Engkau, tak pantas bagiku mengatakan sesuatu yang aku tak berhak mengatakan itu… Aku tak berkata kepada mereka selain apa yang Engkau perintahkan kepadaku, yakni mengabdilah kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu" (5:116-117). Jadi menurut Al-Qur'an, ajaran tentang Ketuhanan nabi 'Isa tak diajarkan oleh beliau, melainkan diajarkan olehAnti-christ atau Dajjal. Walaupun Al-Qur'an tak menyebut-nyebut namaDa jja l, namun Al-Qur'an membicarakan ajaranDa jja l yang sesat berupa ajaran Kristen tentang Putra Allah. Jika kami memperhatikan Hadits yang bersangkutan, inipun membenarkan apa yang tersebut di atas. Dalam hubungan ini, hal yang mula-pertama menarik perhatian kami ialah, bahwa Hadits yang menerangkan turunnya al-Masih, hampir semuanya memikulkan satu tugas kepada beliau, yakni "mematahkan kayu palang" (yaksirus- saliba). 11 Jarang sekali Hadits yang menerangkan, bahwa beliau ditugaskan untuk membunuhDa jja l. Hal ini memang aneh jika diingat bahwa menurut Hadits, fitnahnya Dajjal itu fitnah yang paling besar di dunia. Fitnah ini hanya akan disingkirkan oleh tangan Masih-Mau'ud. Akan tetapi pada waktu membicarakan turunnya al-Masih, Hadits hanya menerangkan bahwa tugas beliau yang paling besar ialah mematahkan kayu palang; ini menunjukkan seterang-terangnya bahwa mematahkan kayu palang adalah sama artinya dengan membunuhDa jja l. Sungguh mengesankan sekali bahwa manakala Hadits menerangkan fitnah zaman akhir, maka fitnah yang paling besar adalah fitnahnyaDa j ja l; tetapi manakala Hadits menerangkan obat yang dapat memberantas fitnah itu, maka hanya disebut patahnya kayu palang. Mengingat bahwa tugas utama Masih-Mau'ud ialah mematahkan kayu palang, maka teranglah bahwa fitnahnyaDa jja l dan merajalelanya agama Kristen adalah, dua sebutan belaka bagi satu idea yang sama. 8. MENGAPA DAJJAL DISEBUT AL-MASIH Sebenarnya jika orang mau berpikir sejenak saja, pasti akan menemukan kebenaran, mengapaDa j ja l disebut Masihid-Dajjal. MengapaDa j ja l disebut al-Masih? KarenaDa jja l selalu menunaikan tugasnya atas nama "al-Masih", yang julukan ini diberikan oleh Allah Azza wa Jalla kepada nabi 'Isa berdasarkan wahyu-Nya. Diberikannya julukan al-Masih kepadaDajjal menunjukkan, bahwaDajjalakan menunaikan pekerjaan atas nama orang suci ini, dan inilah sebenarnya yang menyebabkan dia disebutDa jja l atau penipu, karena ia menggunakan nama "al-Masih", seorang Nabi dan hamba Allah yang tulus, tetapi ia berbuat sesuatu yang bertentangan sama sekali dengan ajaran beliau. Al-Masih 'Isa mengajarkan bahwa Allah itu Esa, dan tak ada Tuhan selain Dia yang wajib disembah; tetapiDa jja l mengangkat nabi 'Isa itu sendiri sebagai Tuhan. Selanjutnya, al-Masih 'Isa mengajarkan bahwa semua Nabi adalah hamba Allah yang tulus, tetapi Dajjal mengutuk semua Nabi yang suci sebagai orang berdosa. Mengapa demikian ? Karena jika para Nabi Utusan Allah ini tak dikutuk sebagai orang berdosa, maka tak perlu timbul Putra Allah yang tak berdosa, untuk menebusi dosa sekalian manusia. Selanjutnya, al-Masih 'Isa mengajarkan bahwa setiap orang akan mendapat ganjaran atau hukuman sesuai perbuatan yang ia lakukan, tetapi Dajjal yang berkedok al-Masih mengajarkan bahwa Putra Allah sudah cukup menebusi dosa ummat Kristen. Al-Masih 'Isa mengajarkan bahwa orang kaya tak dapat masuk dalam kerajaan Surga, tetapiDa jja l yang mengaku-ngaku al-Masih mengajarkan supaya manusia menumpuk- numpuk kekayaan. Singkatnya, kitab-kitab Hadits menggunakan julukan"Al-Ma sihid Dajjal" hanyalah untuk menjelaskan, bahwa Dajjal adalah nama lain belaka bagi agama Kristen sekarang ini. Nama Al-Masih dan agama al-Masih hanyalah digunakan sebagai kedok untuk menutupi penipuan (dajala) yang ada di belakang itu. 9. HADITS TENTANG DAJJAL 12 Hadits tentangDa jja l adalah banyak sekali, dan diriwayatkan oleh sejumlah besar Sahabat Nabi, sehingga tak perlu dipersoalkan lagi tentang mutawatir-nya; walaupun masih perlu dipersoalkan tentang terpenuhinya ramalan itu secara terperinci. Hadits-hadits itu termuat dalam kitab-kitab Hadits yang amat sahih, bahkan yang termuat dalam kitab Bukhari dan Muslim tak sedikit jumlahnya. Hadits tentang Dajjal yang termuat dalam Musnad Imam Ahmad bin Hambal berjumlah seratus, dan di antara yang meriwayatkan Hadits; terdapat sahabat kenamaan, seperti sayyidina Abubakar, 'Ali, Siti 'Aisyah, Sa'd bin Abi Waqqas; Abdullah bin Abbas, Abdullah bin 'Umar, Abdullah bin 'Amr, Abu Hurairah, Abu Said Khudri, Anas bin Malik, Jabir, Hisyam bin Amir, Samrah bin Jundab, Ubayya bin Ka'b, Safinah, Imran bin Husain, Nawas bin Sam'an, Ummu Syarik, Fatimah binti Qais, Ubadah bin Samit, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Asma' binti Yazid, dan Mughirah bin Syu'bah. Masih banyak Sahabat lagi yang meriwayatkan Hadits tentang Dajjal. Para Sahabat ini semua sependapat bahwa Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam berulang-ulang menceritakanDa jja l, hingga tak perlu diragukan lagi tentang adanya kenyataan bahwa sumber yang mengalirkan ramalan itu adalah Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallams e ndiri. 10. APAKAH DAJJAL ITU ORANG ATAUKAH BANGSA ? Memang benar bahwa kebanyakan Hadits menggambarkan seakan-akanDa jja l itu orang yang bermata satu, yang di dahinya terdapat tulisan Arab yang terdiri dari hurufkaf, fa' danra ' (atauka fa ra, artinyaka fir), dan yang membawa keledai, sungai dan api. Tetapi jika Hadits-hadits itu kita cocokkan dengan uraian Al-Qur'an, maka akan nampak dengan jelas, bahwaDa jja l bukanlah nama orang, melainkan suatu bangsa, atau lebih tepat lagi, segolongan bangsa. Dengan tegas Al-Qur'an mempersamakanDa jja l dengan bangsa-bangsa Kristen, dan lagi, Al-Qur'an menyatakan bahwaDa j ja l dan Ya'juj wa-Ma'juj bukanlah dua jenis makhluk yang berlainan, karena fitnah yang ditimbulkan oleh mereka itu disebutkan bersama-sama. Kami juga mempunyai bukti dari kitab Bible yang menerangkan, bahwaY a 'juj wa-Ma'juj adalah bangsa-bangsa Eropa. Dengan demikian teranglah bahwa Dajjalj uga berarti bangsa. Sebagaimana telah kami terangkan di muka, fitnahDa jja l itu bersumber pada menangnya agama Kristen. Ada sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang membuktikan bahwaDa jja l itu bukan orang melainkan bangsa, sebagaimana Roma dan Persi yang diuraikan dalam Hadits itu bukanlah tempat melainkan bangsa. Hadits itu berbunyi sbb: "Rasulullah Sallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan bertempur dengan Jazirah Arab, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Persi, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu; lalu kamu akan bertampur dengan Roma, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu; lalu kamu akan bertempur dengan Dajjal, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu". 13 Di sini pertempuran denganDa jja l diuraikan dengan kalimat yang sama seperti pertempuran dengan Arab, Persi dan Roma. Ini menunjukkan bahwaDa jja l adalah bangsa, seperti halnya Arab, Persi dan Roma. Boleh jadi yang diisyaratkan di sini ialah Perang Salib, tetapi mungkin pula mengisyaratkan peristiwa yang terjadi di dunia pada zaman sekarang. Namun satu hal sudah pasti, yakni bahwa menurut Hadits ini,Da j ja l berarti bangsa atau segolongan bangsa; seperti halnya Persi atau Roma. Tetapi masih saja harus dijelaskan, mengapa dalam Hadits dijelaskan seakan- akanDa jja l itu orang. Sebagaimana telah kami terangkan, semua ramalan Nabi Suci itu didasarkan pada ru'yah atau kasyaf (visiun), dan dalam ru'yah atau kasyaf, suatu bangsa hanya digambarkan sebagai orang-seorang. Sebenarnya, bangsa itu dikenal dari ciri- cirinya; dan dalam ru'yah, ciri-ciri ini hanya dapat diperlihatkan dalam bentuk orang-- seorang. Bahkan dalam bahasa sehari-hari, bangsa itu diajak bicara bagaikan orang. Misalnya, Al-Qur'an mengajak bicara bangsa Israil, seakan-akan bangsa Israil itu orang. Bacalah misalnya, ayat Al-Qur'an berikut ini: "Wahai kaum Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang Aku berikan kepada kamu, dan bahwa Aku memuliakan kamu di atas sekalian bangsa" (2:47). Kaum Bani Israil yang diperingatkan di sini ialah mereka yang hidup pada zaman Nabi MuhammadSa lla lla h u 'Ala ih i wa Sa lla m, tetapi peristiwa yang dimaksud ialah yang terjadi pada zaman nabi Musa, atau beberapa abad sesudah beliau. Kenikmatan yang teruraikan dalam ayat ini telah diberikan, kepada kaum Bani Israil zaman dahulu, tetapi ayat Al-Qur'an ini ditujukan kepada kaum Bani Israil zaman sekarang yang sedang dalam keadaan hina dan suram. Tetapi seluruh kaum Bani Israil ini dikatakan bagaikan satu orang. Demikianlah seluruh bangsaDajjal diperlihatkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam ru'yah bagaikan satu orang, padahal Dajjal seperti yang digambarkan oleh Al-Qur'an menunjukkan bahwaDa jja l adalah segolongan bangsa yang ciri-ciri khasnya sudah dikenal. 11. GAMBARAN DAJJAL MENURUT AL-HADITS Segala macam keistimewaan yang kami lihat pada peradaban Barat sekarang ini, semuanya cocok dengan ciri-ciriDa j ja l yang dilihat oleh Nabi MuhammadSa lla llahu 'Alaihi wa Sallam dalam ru'yah. Memang benar bahwa bangsa-bangsa ini mempunyai sedikit perbedaan satu sama lain, tetapi ada satu hal yang semuanya sama. Dan ciri yang sama inilah yang digambarkan oleh Nabi MuhammadSallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam memberi gambaran tentangDa j ja l. Kami hanya akan mengutip Hadits-hadits yang menguraikan ciri-ciriDa jja l. Marilah kita mulai dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari : 1."Dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta Aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid - Dajjal" (Bukhari 77:68,92) 14 2. "Awas! dia pecak (buta sebelah)… dan diantara dua matanya, tertulis 'Kafir'…" (Bukhari 93:27). Dari gambaran tersebut dapatlah kami catat: 1. Bahwa mengenai bentuknya,Da j ja l digambarkan berbadan kekar. 2. Bahwa roman-mukanya putih dan mengkilat. 3. Bahwa rambut kepalanya pendek dan ikal. Tiga gambaran ini cocok sekali derigan bentuk orang-orang Eropa pada umumnya. Mereka itu pada umumnya berbadan kekar; bertubuh baik dan kuat; rambutnya pendek dan ikal, sampai-sampai wanitanya pun memotong pendek rambutnya; kulit mereka putih dan mengkilat. Jadi, gambaran tentang ciri-ciriDajjal tersebut, cocok sekali dengan perwujudan orang-orang Eropa. Adapun dua ciri lainnya, yakni, bahwa mata kanan Dajjal buta, dan pada dahinya tertuliskaf, fa' danra' ataukaflr, ini menggambarkan keadaan rohaniDajjal yang sebenarnya. Sebagaimana telah kami terangkan, Dajjal menggambarkan suatu bangsa. Sebagai bangsa, tak mungkin semuanya buta mata jasmaninya. Selain itu,Dajjal yang digambarkan buta mata kanannya, mata-kiriDajja l digambarkan bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Dengan perkataan lain, mata- kananDajjal digambarkan hilang cahayanya, tetapi mata-kirinya bersinar terang. Penjelasan yang diberikan oleh Imam Raghib tentang mataDa j ja l yang buta sebelah kanannya, sungguh ilmiyah sekali. Pada waktu menjelaskan arti kata al-Masih, beliau menerangkan bahwa katama sa ha berartimenghapus sesuatu, lalu beliau menambahkan keterangan sbb: "Diriwayatkan bahwa mata-kanan Dajjal hilang penglihatannya, sedangkan nabi 'Isa mata-kiri beliaulah yang hilang penglihatannya; dan ini berarti bahwa Dajjal tak mempuyai sifat-sifat akhlak tinggi, seperti misalnya kearifan, kebijaksanaan dan rendah hati; sedangkan nabi 'Isa tak mempunyai kejahilan, keserakahan, kerakusan dan sebagainya yang termasuk jenis akhlak yang rendah". Jadi, gambaranDa j ja l buta mata-kanannya janganlah ditafsirkan secara harfiyah, melainkan secara kalam ibarat, yakni harus diartikan bahwaDa jja l tak mempunyai akhlak yang baik. Bahwa dua mata manusia itu, yang satu digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kerohanian dan agama, dan yang satu lagi digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan. Oleh karena hal- hal yang berhubungan dengan agama dan kerohanian itu lebih tinggi kedudukannya daripada hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan, maka buta mata kananDa j ja l berarti bahwaDa jja l sedikit sekali perhatiannya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama atau kerohanian, dan ini cocok sekali dengan apa yang dialami oleh bangsa-bargsa Eropa sekarang ini. Seluruh parhatian mereka ditujukan kepada hal-hal yang berhubungan dangan kebendaan dan keduniaan dan kemajuan mereka dalam bidang ini tak ada bandingannya. Inilah yang dimaksud dengan apa yang diuraikan dalam Hadits, bahwa mata-kiriDa jja l bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Artinya,Da j ja l mampu melihat 15 segala macam barang-barang duniawi, yang bangsa-bangsa lain tak mempunyai pengertian tentang itu. Tetapi mata rohaniDajjal tak mempunyai penglihatan yang tajam, karena semua kekuatanDa jja l dihabiskan guna kepentingan urusan duniawi. SuksesDa jja l yang tak ada taranya dalam urusan duniawi mengakibatkan buta sebelah. Penjelasan ini sungguh mengagumkan dan cocok sekali dengan apa yang dikatakan oleh Al-Qur'an tentang bangsa-bangsa Kristen: "Orang-orang yang usahanya menderita rugi dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira bahwa mereka amat pandai dalam membuat barang-barang" (18:104) Hadits Nabi melukiskan hal ini dengan kalam ibarat, bahwa mata kiriD a jja l, yaitu, mata-duniawi bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Adapun keadaan rohani bangsa- bangsaDa j ja l Allah Azza wa Jalla berfirman sbb: "Mereka adalah orang-orang yang mengkafiri ayat Tuhan, dan (mengakhiri) perjumpaan dengan Dia" (18 : 105). Hadits Nabi menjelaskan hal ini dengan caranya sendiri, yaitu, bahwa mata-kanan Dajjal tak mempunyai kekuatan untuk melihat ayat Tuhan. TandaDa jja l yang lain, yakni tulisanka fa ra atauka fir pada dahinya ini berkenaan pula dengan keadaan rohaninya. Jika orang berkata, bahwa pada dahi seseorang terdapat tulisan anu, ini sama artinya dengan mengatakan, bahwa anu itu adalah fakta senyata-nyatanya bagi dia. Maka dari itu, uraian Hadits bahwa pada dahiDa jja l terdapat tulisan kafir, ini hanyalah berarti bahwa kekafiran itu merupakan kenyataan yang senyata-nyatanya bagi dia. Kata-kata Hadits itu sendiri sudah menerangkan; bahwa demikian itulah nyatanya. Pertama- tama, Hadits menerangkan bahwa tiap-tiap mukmin dapat membaca tulisan itu; jadi bukan tiap-tiap orang dapat membaca tulisan itu. Lalu ditambahkan kata penjelasan tentang orang mukmin itu, yakni, "baik ia buta huruf atau mengerti tulis menulis." Artinya, tiap-tiap orang mukmin dapat memahami tulisan itu, baik ia mengerti tulis-menulis atau tidak. Sudah terang, bahwa tulisan yang dapat dibaca oleh tiap-tiap orang mukmin, baik ia mengerti tulis-menulis atau buta huruf, tak mungkin berwujud kata-kata atau huruf. Jika tulisan itu berwujud kata-kata atau huruf, niscaya tak dipersoalkan lagi apakah pembacanya mukmin atau kafir, demikian pula tak perlu dinyatakan bahwa orang mukmin dapat membaca tulisan itu sekalipun ia buta-huruf. Kepandaian membaca tulisan, tak ada sangkut pautnya dengan urusan iman. Setiap orang yang tak buta huruf pasti dapat membaca tulisan, sedangkan orang buta huruf, sekalipun ia orang mukmin sejati, ia tetap tak dapat membaca tulisan. Oleh karena itu, tulisan yang dimaksud bukanlah tulisan biasa, melainkan menifestasinya perbuatan seseorang. Pernyataan bahwa tulisan itu hanya dapat dibaca oleh orang mukmin saja, ini berarti, bahwa orang kafir tak pernah sadar akan kekafirannya, sehingga membutuhkan mata orang mukmin untuk membaca buruknya kekafiran mereka. 9. HADITS TENTANG DAJJAL 12 Hadits tentangDa jja l adalah banyak sekali, dan diriwayatkan oleh sejumlah besar Sahabat Nabi, sehingga tak perlu dipersoalkan lagi tentang mutawatir-nya; walaupun masih perlu dipersoalkan tentang terpenuhinya ramalan itu secara terperinci. Hadits-hadits itu termuat dalam kitab-kitab Hadits yang amat sahih, bahkan yang termuat dalam kitab Bukhari dan Muslim tak sedikit jumlahnya. Hadits tentang Dajjal yang termuat dalam Musnad Imam Ahmad bin Hambal berjumlah seratus, dan di antara yang meriwayatkan Hadits; terdapat sahabat kenamaan, seperti sayyidina Abubakar, 'Ali, Siti 'Aisyah, Sa'd bin Abi Waqqas; Abdullah bin Abbas, Abdullah bin 'Umar, Abdullah bin 'Amr, Abu Hurairah, Abu Said Khudri, Anas bin Malik, Jabir, Hisyam bin Amir, Samrah bin Jundab, Ubayya bin Ka'b, Safinah, Imran bin Husain, Nawas bin Sam'an, Ummu Syarik, Fatimah binti Qais, Ubadah bin Samit, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Asma' binti Yazid, dan Mughirah bin Syu'bah. Masih banyak Sahabat lagi yang meriwayatkan Hadits tentang Dajjal. Para Sahabat ini semua sependapat bahwa Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam berulang-ulang menceritakanDa jja l, hingga tak perlu diragukan lagi tentang adanya kenyataan bahwa sumber yang mengalirkan ramalan itu adalah Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallams e ndiri. 10. APAKAH DAJJAL ITU ORANG ATAUKAH BANGSA ? Memang benar bahwa kebanyakan Hadits menggambarkan seakan-akanDa jja l itu orang yang bermata satu, yang di dahinya terdapat tulisan Arab yang terdiri dari hurufkaf, fa' danra ' (atauka fa ra, artinyaka fir), dan yang membawa keledai, sungai dan api. Tetapi jika Hadits-hadits itu kita cocokkan dengan uraian Al-Qur'an, maka akan nampak dengan jelas, bahwaDa jja l bukanlah nama orang, melainkan suatu bangsa, atau lebih tepat lagi, segolongan bangsa. Dengan tegas Al-Qur'an mempersamakanDa jja l dengan bangsa-bangsa Kristen, dan lagi, Al-Qur'an menyatakan bahwaDa j ja l dan Ya'juj wa-Ma'juj bukanlah dua jenis makhluk yang berlainan, karena fitnah yang ditimbulkan oleh mereka itu disebutkan bersama-sama. Kami juga mempunyai bukti dari kitab Bible yang menerangkan, bahwaY a 'juj wa-Ma'juj adalah bangsa-bangsa Eropa. Dengan demikian teranglah bahwa Dajjalj uga berarti bangsa. Sebagaimana telah kami terangkan di muka, fitnahDa jja l itu bersumber pada menangnya agama Kristen. Ada sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang membuktikan bahwaDa jja l itu bukan orang melainkan bangsa, sebagaimana Roma dan Persi yang diuraikan dalam Hadits itu bukanlah tempat melainkan bangsa. Hadits itu berbunyi sbb: "Rasulullah Sallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan bertempur dengan Jazirah Arab, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Persi, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu; lalu kamu akan bertampur dengan Roma, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu; lalu kamu akan bertempur dengan Dajjal, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu". 13 Di sini pertempuran denganDa jja l diuraikan dengan kalimat yang sama seperti pertempuran dengan Arab, Persi dan Roma. Ini menunjukkan bahwaDa jja l adalah bangsa, seperti halnya Arab, Persi dan Roma. Boleh jadi yang diisyaratkan di sini ialah Perang Salib, tetapi mungkin pula mengisyaratkan peristiwa yang terjadi di dunia pada zaman sekarang. Namun satu hal sudah pasti, yakni bahwa menurut Hadits ini,Da j ja l berarti bangsa atau segolongan bangsa; seperti halnya Persi atau Roma. Tetapi masih saja harus dijelaskan, mengapa dalam Hadits dijelaskan seakan- akanDa jja l itu orang. Sebagaimana telah kami terangkan, semua ramalan Nabi Suci itu didasarkan pada ru'yah atau kasyaf (visiun), dan dalam ru'yah atau kasyaf, suatu bangsa hanya digambarkan sebagai orang-seorang. Sebenarnya, bangsa itu dikenal dari ciri- cirinya; dan dalam ru'yah, ciri-ciri ini hanya dapat diperlihatkan dalam bentuk orang-- seorang. Bahkan dalam bahasa sehari-hari, bangsa itu diajak bicara bagaikan orang. Misalnya, Al-Qur'an mengajak bicara bangsa Israil, seakan-akan bangsa Israil itu orang. Bacalah misalnya, ayat Al-Qur'an berikut ini: "Wahai kaum Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang Aku berikan kepada kamu, dan bahwa Aku memuliakan kamu di atas sekalian bangsa" (2:47). Kaum Bani Israil yang diperingatkan di sini ialah mereka yang hidup pada zaman Nabi MuhammadSa lla lla h u 'Ala ih i wa Sa lla m, tetapi peristiwa yang dimaksud ialah yang terjadi pada zaman nabi Musa, atau beberapa abad sesudah beliau. Kenikmatan yang teruraikan dalam ayat ini telah diberikan, kepada kaum Bani Israil zaman dahulu, tetapi ayat Al-Qur'an ini ditujukan kepada kaum Bani Israil zaman sekarang yang sedang dalam keadaan hina dan suram. Tetapi seluruh kaum Bani Israil ini dikatakan bagaikan satu orang. Demikianlah seluruh bangsaDajjal diperlihatkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam ru'yah bagaikan satu orang, padahal Dajjal seperti yang digambarkan oleh Al-Qur'an menunjukkan bahwaDa jja l adalah segolongan bangsa yang ciri-ciri khasnya sudah dikenal. 11. GAMBARAN DAJJAL MENURUT AL-HADITS Segala macam keistimewaan yang kami lihat pada peradaban Barat sekarang ini, semuanya cocok dengan ciri-ciriDa j ja l yang dilihat oleh Nabi MuhammadSa lla llahu 'Alaihi wa Sallam dalam ru'yah. Memang benar bahwa bangsa-bangsa ini mempunyai sedikit perbedaan satu sama lain, tetapi ada satu hal yang semuanya sama. Dan ciri yang sama inilah yang digambarkan oleh Nabi MuhammadSallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam memberi gambaran tentangDa j ja l. Kami hanya akan mengutip Hadits-hadits yang menguraikan ciri-ciri Da jja l. Marilah kita mulai dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari : 1."Dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta Aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid - Dajjal" (Bukhari 77:68,92) 14 2. "Awas! dia pecak (buta sebelah)… dan diantara dua matanya, tertulis 'Kafir'…" (Bukhari 93:27). Dari gambaran tersebut dapatlah kami catat: 1. Bahwa mengenai bentuknya,Da j ja l digambarkan berbadan kekar. 2. Bahwa roman-mukanya putih dan mengkilat. 3. Bahwa rambut kepalanya pendek dan ikal. Tiga gambaran ini cocok sekali derigan bentuk orang-orang Eropa pada umumnya. Mereka itu pada umumnya berbadan kekar; bertubuh baik dan kuat; rambutnya pendek dan ikal, sampai-sampai wanitanya pun memotong pendek rambutnya; kulit mereka putih dan mengkilat. Jadi, gambaran tentang ciri-ciriDajjal tersebut, cocok sekali dengan perwujudan orang-orang Eropa. Adapun dua ciri lainnya, yakni, bahwa mata kanan Dajjal buta, dan pada dahinya tertuliskaf, fa' danra' ataukaflr, ini menggambarkan keadaan rohaniDajjal yang sebenarnya. Sebagaimana telah kami terangkan, Dajjal menggambarkan suatu bangsa. Sebagai bangsa, tak mungkin semuanya buta mata jasmaninya. Selain itu,Dajjal yang digambarkan buta mata kanannya, mata-kiri Dajja l digambarkan bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Dengan perkataan lain, mata- kananDajjal digambarkan hilang cahayanya, tetapi mata-kirinya bersinar terang. Penjelasan yang diberikan oleh Imam Raghib tentang mataDa j ja l yang buta sebelah kanannya, sungguh ilmiyah sekali. Pada waktu menjelaskan arti kata al-Masih, beliau menerangkan bahwa katama sa ha berartimenghapus sesuatu, lalu beliau menambahkan keterangan sbb: "Diriwayatkan bahwa mata-kanan Dajjal hilang penglihatannya, sedangkan nabi 'Isa mata-kiri beliaulah yang hilang penglihatannya; dan ini berarti bahwa Dajjal tak mempuyai sifat-sifat akhlak tinggi, seperti misalnya kearifan, kebijaksanaan dan rendah hati; sedangkan nabi 'Isa tak mempunyai kejahilan, keserakahan, kerakusan dan sebagainya yang termasuk jenis akhlak yang rendah". Jadi, gambaran Da j ja l buta mata-kanannya janganlah ditafsirkan secara harfiyah, melainkan secara kalam ibarat, yakni harus diartikan bahwaDa jja l tak mempunyai akhlak yang baik. Bahwa dua mata manusia itu, yang satu digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kerohanian dan agama, dan yang satu lagi digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan. Oleh karena hal- hal yang berhubungan dengan agama dan kerohanian itu lebih tinggi kedudukannya daripada hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan, maka buta mata kananDa j ja l berarti bahwaDa jja l sedikit sekali perhatiannya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama atau kerohanian, dan ini cocok sekali dengan apa yang dialami oleh bangsa-bargsa Eropa sekarang ini. Seluruh parhatian mereka ditujukan kepada hal-hal yang berhubungan dangan kebendaan dan keduniaan dan kemajuan mereka dalam bidang ini tak ada bandingannya. Inilah yang dimaksud dengan apa yang diuraikan dalam Hadits, bahwa mata-kiri Da jja l bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Artinya, Da j jal mampu melihat segala macam barang-barang duniawi, yang bangsa-bangsa lain tak mempunyai pengertian tentang itu. Tetapi mata rohaniDajjal tak mempunyai penglihatan yang tajam, karena semua kekuatanDa jja l dihabiskan guna kepentingan urusan duniawi. SuksesDa jja l yang tak ada taranya dalam urusan duniawi mengakibatkan buta sebelah. Penjelasan ini sungguh mengagumkan dan cocok sekali dengan apa yang dikatakan oleh Al-Qur'an tentang bangsa-bangsa Kristen: "Orang-orang yang usahanya menderita rugi dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira bahwa mereka amat pandai dalam membuat barang-barang" (18:104) Hadits Nabi melukiskan hal ini dengan kalam ibarat, bahwa mata kiriD a jja l, yaitu, mata-duniawi bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Adapun keadaan rohani bangsa- bangsa Da j ja l Allah Azza wa Jalla berfirman sbb: "Mereka adalah orang-orang yang mengkafiri ayat Tuhan, dan (mengakhiri) perjumpaan dengan Dia" (18 : 105). Hadits Nabi menjelaskan hal ini dengan caranya sendiri, yaitu, bahwa mata-kanan Dajjal tak mempunyai kekuatan untuk melihat ayat Tuhan. TandaDa jja l yang lain, yakni tulisanka fa ra atauka fir pada dahinya ini berkenaan pula dengan keadaan rohaninya. Jika orang berkata, bahwa pada dahi seseorang terdapat tulisan anu, ini sama artinya dengan mengatakan, bahwa anu itu adalah fakta senyata-nyatanya bagi dia. Maka dari itu, uraian Hadits bahwa pada dahiDa jja l terdapat tulisan kafir, ini hanyalah berarti bahwa kekafiran itu merupakan kenyataan yang senyata-nyatanya bagi dia. Kata-kata Hadits itu sendiri sudah menerangkan; bahwa demikian itulah nyatanya. Pertama- tama, Hadits menerangkan bahwa tiap-tiap mukmin dapat membaca tulisan itu; jadi bukan tiap-tiap orang dapat membaca tulisan itu. Lalu ditambahkan kata penjelasan tentang orang mukmin itu, yakni, "baik ia buta huruf atau mengerti tulis menulis." Artinya, tiap-tiap orang mukmin dapat memahami tulisan itu, baik ia mengerti tulis-menulis atau tidak. Sudah terang, bahwa tulisan yang dapat dibaca oleh tiap-tiap orang mukmin, baik ia mengerti tulis-menulis atau buta huruf, tak mungkin berwujud kata-kata atau huruf. Jika tulisan itu berwujud kata-kata atau huruf, niscaya tak dipersoalkan lagi apakah pembacanya mukmin atau kafir, demikian pula tak perlu dinyatakan bahwa orang mukmin dapat membaca tulisan itu sekalipun ia buta-huruf. Kepandaian membaca tulisan, tak ada sangkut pautnya dengan urusan iman. Setiap orang yang tak buta huruf pasti dapat membaca tulisan, sedangkan orang buta huruf, sekalipun ia orang mukmin sejati, ia tetap tak dapat membaca tulisan. Oleh karena itu, tulisan yang dimaksud bukanlah tulisan biasa, melainkan menifestasinya perbuatan seseorang. Pernyataan bahwa tulisan itu hanya dapat dibaca oleh orang mukmin saja, ini berarti, bahwa orang kafir tak pernah sadar akan kekafirannya, sehingga membutuhkan mata orang mukmin untuk membaca buruknya kekafiran mereka. Bersambung........... | |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan